Jakarta, 6/3 (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengharapkan Bank Indonesia bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kita tentu berharap BI mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan rupiah," ujar Darmin di Jakarta, Selasa.

Darmin mengatakan perlemahan rupiah yang sedang terjadi sejak pertengahan Januari 2018 ini akibat tekanan ekstenal karena pelaku pasar menyikapi perkembangan ekonomi di AS.

Untuk itu, tambah Darmin, upaya stabilisasi yang dilakukan bank sentral melalui cadangan devisa dibutuhkan agar volatilitas rupiah tidak terlalu besar.

"Memang perlu pengendalian sekarang ini," kata mantan Gubernur BI ini.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 13 poin menjadi Rp13.743 dibanding posisi sebelumnya Rp13.756 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa dolar AS masih dibayangi pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia pascaditetapkannya kenaikan tarif impor untuk alumunium dan baja.

Kendati demikian, lanjut dia, pergerakan rupiah kemungkinan terbatas seiring masih adanya tekanan jual oleh investor asing di pasar obligasi menyusul naiknya imbal hasil obligasi di Amerika Serikat.

"Rupiah kemungkinan bergerak di rentang kisaran Rp13.720-Rp13.760 per dolar AS," katanya.

Baca juga: DPR minta BI gerak cepat untuk stabilisasi kurs rupiah

Pewarta: Satyagraha
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018