Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi salah satu negara penerima paket bantuan hibah Pemerintah Swiss kepada lima negara anggota Bank Pembangunan Asia (ADB) senilai 210.000 dolar AS untuk memperbaiki industri pensiun agar memenuhi kebutuhan para pensiunan, demikian kutipan dari laman resmi ADB, Jumat. Keempat negara lainnya adalah India, China, Filipina dan Vietnam. Asian Development Bank (ADB) sendiri yang mengatur pembagian hibah tersebut. "Tujuan utama bantuan ini adalah untuk mendukung proses pembangunan kapasitas industri dana pensiun di negara-negara tersebut. Bantuan ini akan difokuskan pada peningkatan kinerja investasi dana pensiun dan standar manajemen dana pensiun," kata Daniel Wiedmer, "investment specialist" ADB untuk sektor swasta. Sebuah kajian yang dilakukan oleh Komisi Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk ekonomi dan sosial di Asia dan Pasifik pada 2002 menunjukkan bahwa proporsi populasi berusia di atas 65 tahun bakal meningkat dua kali lipat pada periode 1995-2050, sedangkan penduduk berusia di atas 60 tahun akan menjadi 58 persen pada 2050. Menurunnya tingkat kelahiran menyebabkan semakin sedikitnya bantuan langsung bagi orang tua dari anak mereka. Penurunan tingkat kelahiran juga mengindikasikan penurunan tenaga kerja yang membayar pajak, sehingga reformasi skema jaminan sosial sangat dibutuhkan. Sistem pensiun di berbagai negara berkembang masih memiliki batas cakupan dan term pembayaran yang kaku. Hal itu menyebabkan kesulitan bagi banyak negara karena tinggi pembayaran pensiun dan tingkat partisipasi yang rendah. Banyak juga sistem pensiun yang menghadapi masalah ke depan yang serius yang semakin diperparah oleh krisis finansial Asia pada 1997-1998. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007