New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mencatat kenaikan kecil pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah berfluktuasi karena investor khawatir dengan prospek perang dagang menyusul sinyal beragam dari Washington mengenai apakah Presiden AS Donald Trump akan menindaklanjuti rencana pengenaan tarifnya.

Namun demikian, pasar saham AS didukung oleh berita bahwa Korea Utara terbuka terhadap kemungkinan perundingan dengan Amerika Serikat mengenai denuklirisasi, lapor Reuters dan Xinhua.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir sedikit lebih tinggi 9,36 poin atau 0,04 persen menjadi 24.884,12 poin. Indeks S&P 500 meningkat tipis 7,18 poin atau 0,26 persen menjadi ditutup di 2.728,12 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 41,30 poin atau 0,56 persen menjadi berakhir di 7.372,01 poin.

Ekuitas AS diperdagangkan lebih rendah di awal sesi setelah laporan media pada Selasa (6/3) menyatakan bahwa penasihat ekonomi utama Presiden Donald Trump, Gary Cohn, dapat meninggalkan pemerintahan jika tarif yang diajukan oleh presiden diterapkan.

Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium pekan lalu. Banyak yang khawatir bahwa tarif yang diusulkan akan meningkatkan prospek perang dagang dan merugikan ekonomi AS.

Trump mengulangi rencananya untuk menerapkan tarif impor pada baja dan aluminium dengan mengatakan bahwa "perang dagang tidak begitu buruk", sekalipun anggota parlemen seperti Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell meningkatkan seruan untuk membatalkan proposal tersebut.

Sebelumnya para analis mengatakan beberapa investor mulai bertaruh bahwa Trump tidak akan menindaklanjuti proposal tersebut, yang mereka lihat sebagai taktik negosiasi dalam perundingan perdagangan. Tapi keuntungan pasar saham dibatasi oleh ketidakpastian sepanjang hari.

"Pasar tidak ingin mendengar ketidakpastian, pasar ingin mendengar satu atau lain cara," kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer di Independent Advisor Alliance di Charlotte, North Carolina.

"Jika ketakutan terburuk kami dikonfirmasi ... pasar akan memiliki kerugian lebih besar dari yang kami lihat minggu lalu. Demikian juga jika kita tidak akan memiliki perang perdagangan, pasar akan naik lebih tinggi."

Jonathan Mackay, ahli strategi investasi di Schroders Investment Management di New York, mengatakan tidak ada pemenang dalam perang dagang.

Kekhawatiran pasar sedikit berkurang pada Senin (5/3) setelah Trump men-tweet bahwa rencana tarif bisa hilang "jika kesepakatan NAFTA baru & adil ditandatangani."

(UU.A026/A011)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018