Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh pemerintah Amerika Serikat merupakan tantangan bagi industri dalam negeri.

Ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, dia mengatakan, dampak dari pengenaan bea masuk itu akan dirasakan dunia.

Mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan, China dan Jerman yang tadinya mengekspor baja banyak ke Amerika Serikat pasti akan mencari pasar lain.

"Buat industri baja kita, ya itu berarti tantangan dan saingan. Tetapi bagi konsumen belum tentu, mereka senang saja kalau harganya turun," kata Nasution.

Mengenai respons dan langkah yang akan diambil pemerintah, Darmin mengatakan pihaknya masih akan berunding dengan Kementerian Perindustrian.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memastikan akan menerapkan tarif impor baja sebesar 25 persen dan aluminium sebesar 10 persen untuk melindungi industri dalam negeri.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Jakarta, Selasa (6/3), mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah Amerika Serikat jadi menerapkan tarif pada impor baja dan aluminium.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.

"Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Trump dengan kongres dan senat," ucap Mulyani.

Pewarta: Roberto Basuki
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018