Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor pada Kamis membuka kembali jalur alternatif R3 yang sempat diblokir paksa oleh pemilik lahan yang belum mendapatkan ganti rugi.

"Sekarang masyarakat bisa melintasi jalan R3 ini, bahkan tidak hanya satu jalur lagi tapi kini sisi kiri dan kanan sudah bisa digunakan," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Bogor Usmar Hariman, yang menyaksikan langsung pembukaan jalur bersama Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat dan pejabat pemerintah setempat.

H Salim Abdullah alias H Aab selaku pemilik tanah menutup jalur R3 sejak 15 Februari 2018 menggunakan tumpukan tanah proyek berbongkah besar. Akibatnya, jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Bogor Utara dan Bogor Timur tersebut tidak bisa dilalui selama dua pekan lebih, dan menyebabkan dua kecelakaan.

Sebelum melakukan aksi sepihak, pemilik tanah sempat memasang plang di tepian jalan untuk menuntut janji pemerintah kota memberikan ganti rugi lahan. Pemerintah Kota Bogor bersama jajaran Polresta Bogor kemudian mengupayakan musyawarah, yang membuahkan kesepakatan untuk membuka kembali jalur pada Kamis.

Usmar menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi selama ini telah diselesaikan, dan masing-masing pihak sudah memahami posisi mereka serta saling membuka diri demi kebaikan masyarakat.

"Upaya kita dari tanggal 14 Februari bergerilya melakukan mediasi, silatuhami semua unsur, kini semua sudah satu pemahaman, semua mendukung dan saling membantu, kini R3 bisa dibuka kembali," kata Usmar.

Rencananya sisi kiri jalan yang selama ini tertutup akan dibuka kembali sehingga sebagian jalur R3 yang sempat dilalui satu jalur saja, kini sudah bisa dilintasi keduanya.

"Satu minggu ini kita benahi, sehingga jalannya bisa dilalui dengan lancar oleh masyarakat," kata Usmar.

Menurut Usmar persoalan jalan R3 hanya persoalan administrasi terkait proses pembebasan lahan. "Ini jadi hambatan pokok. Tapi dengan silaturahmi yang dibangun, kita sama-sama mengkoreski diri demi kemaslahatan masyarakat," katanya.

Jalan R3 merupakan jalur alternatif yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor untuk mengantisipasi kemacetan di pusat kota. Jalur ini menghubungkan Jambu Dua dengan Katulampa. Masyarakat yang ingin ke kawasan Tajur maupun Puncak dapat menggunakan jalur ini untuk menghindari kemacetan di jalur utama Jl Pajajaran, dan Baranangsiang.

Proyek jalan R3 sudah ada sejak zaman Wali Kota Diani Budiarto. Pengerjaan jalan sepanjang 10,4 km ini mencakup tiga seksi, yakni seksi pertama menghubungkan Jl Adnan Wijaya menuju Vila Duta sepanjang 4,7 km; seksi dua yang menghubungkan Vila Duta menuju Parung Banteng sepanjang 2,4 km; serta seksi tiga dari Parung Banteng menuju Jl Raya Tajur, Terminal Wangun.

Proyek pembangunan jalan R3 harusnya selesai tahun 2014 namun sampai sekarang belum tuntas karena masalah pembebasan menghambat penyelesaian seksi tiga jalan.
 

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018