Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai calon penerusnya, Perry Warjiyo, memiliki pengalaman yang lengkap diberbagai bidang Bank Sentral, dari pengalaman menangani krisis ekonomi karena tekanan eksternal hingga mengembangkan keuangan syariah.

Dalam pernyataan resmi pertamanya mengenai pergantian pucuk pimpinan Bank Sentral, Agus di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pencalonan Perry oleh Presiden Joko Widodo telah mengedepankan terjaganya stabilitas perekonomian.

"Karena pencalonan Perry disampaikan diwaktu yang tepat dan figur yang dipilih adalah ahli, berpengalaman, dan juga pernah melewati masa krisis," ujar dia.

Agus menyebut Perry, yang saat ini masih bertugas sebagai deputi gubernur, sebagai orang yang berjasa mengawal transformasi kelembagaan, diantaranya dengan memperkuat kredibilitas kebijakan moneter Bank Sentral. Perry juga disebut Agus sebagai bankir bank sentral yang memiliki inisiatif untuk mengembangkan Departemen Pendalaman Pasar Keuangan dan juga Ekonomi Syariah.

"Dia juga pernah berrtugas di IMF. Punya pengalaman banyak di moneter. Saya rasa dunia internasional akan menyambut baik," ujarnya.

Perry Warjiyo, lulusan Universitas Gadjah Mada, yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, --dekat dengan kota kelahiran Presiden--, saat ini masih menjabat sebagai Deputi Gubernur BI sejak 2013. Perry banyak bertanggung jawab di aspek kebijakan moneter, ekonomi inetrnasional dan juga ekonomi syariah.

DPR sejak 5 Maret telah memproses jadwal uji kelayakan dan kepatutan Perry. Ketua DPR meminta Perry Warjiyo dapat menyinergiskan kebijakan moneter Bank Sentral dengan kebijakan fiskal pemerintah, jika pencalonannya nanti disetujui oleh parlemen.

"Bauran kebijakan moneter BI harus tetap menstimulus pertumbuhan ekonomi dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Menjadi wakil ketua RW

Disinggung mengenai rencananya setelah purna-tugas dari BI, Agus menjawab dengan nada berkelakar ingin lebih aktif menjadi wakil ketua RW di lingkungan rumahnya.

"Saya akan kembali aktif jadi Wakil Ketua RW," katanya.

Saat menjadi Menteri Keuangan pada 2010-2013, Agus mengatakan sudah dipercaya menjadi Ketua RW. Banyak pembenahan yang dia lakukan di lingkungannya.

Namun, saat ini hingga Mei 2018, Agus mengaku ingin memastikan transisi kepemimpinan Bank Sentral berjalan mulus. Mandat kepada BI untuk menjaga stabilitas perekonomian, di antaranya stabilitas rupiah, akan dilakukan seoptimal mungkin.

Berbeda dengan Perry, Agus bukan bankir karir di Bank Sentral. Agus malang melintang di industri perbankan, sebelum ditunjuk menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian dipilih menjadi Gubernur BI pada 2013.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018