Cianjur (ANTARA News) - Bayi 18 bulan tanpa nama ditemukan tewas dalam dekapan ibunya Euis (33) dari dalam Bus Limas bernomor polisi B 7919 PW dan terjun ke sungai Cikundul di Kampung Hanjawar Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, Sabtu. Bus maut yang membawa siswa SMP Ar-Ridho Jati Mulya Depok yang hendak berwisata ke kebun Taman Nasional Cibodas itu menghimpit ibu guru agama yang dikenal sangat ramah beserta bayi malangnya itu karena bagian atap dan bawah bus yang merangsek ke dalam. Saat ditemukan Euis mendekap erat tubuh bayi laki-lakinya itu. Bahkan saat dilepaskan dari pangkuan ibunya, tubuh bayi sulit untuk dilepaskan. "Dugaan kami, saat bus terjungkal, sang ibu berusaha melindungi bayinya. Bahkan posisinya tertelungkup dengan tangan dan kaki menyangga tubuh agar bayi tidak terkena benturan. Namun upayanya sia-sia, mereka meninggal dunia di tempat akibat terhimpit dari dua arah," kata petugas lakalantas yang berusaha mengeluarkan jasad ibu dan anak itu dari dalam bus. Berbeda dengan Siti Maemunah (32) guru lainnya yang berhasil selamat, namun mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Saat bus menghantam kendaraan lain, Siti langsung mendekap erat Raihan (17 bulan) anak keduanya yang ikut dalam rombongan bus naas itu. Bahkan saat bus terjungkal ke dalam jurang, ungkap Siti hanya doa yang bisa ia panjatkan agar bayinya selamat dari maut. "Saya terus berdoa dan medekap Raihan sekuat tenaga saya agar tidak terlepas. Bahkan saat bus membentur dasar jurang, saya terus mendekap dan menjaganya dengan tubuh saya karena saat itu tubuh kami telah berhamburan seperti kertas," ucap Siti seraya menitikkan air matanya. Bahkan saat bus membentur batu sebesar rumah di dalam jurang, Siti sempat mendengar suara tangis anaknya itu. Bahkan ia sempat berfikir tidak dapat menyelamatkan bayinya. "Namun setelah saya membuka mata, saya melihat tubuh penumpang lainnya saling berhimpitan dan suara tangis dan jerit kesakitan. Ketika itu saya sadar kami masih hidup, terlebih saat itu anak saya menangis," terang Siti yang akhirnya tidak sadarkan diri. Pantauan ANTARA News di lokasi kejadian, dalam rombongan itu terdapat 9 bayi yang ikut serta, mereka adalah anak-anak guru. Namun malang salah seorang dari mereka ikut meninggal dunia dalam dekapan ibunya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007