Depok (ANTARA News) - Orang tua Fadhli Ardiansyah, korban tewas dalam kecelakaan maut di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Cianjur, mempertanyakan kelaikan jalan bus Limas yang membawa rombongan SMP Ar-Ridho untuk mengadakan acara perpisahan di Taman Bunga Cibodas. "Saya ragu dengan kondisi bus Limas, melihat kondisi kendaraan saja sudah tidak meyakinkan, apalagi untuk jalan jauh," kata Syahruddinur ketika ditemui, Minggu, di rumahnya yang terletak sekitar 50 meter di samping SMP Ar-Ridho. Ia mengatakan setelah mengantarkan anaknya untuk melihat bus Limas merasa khawatir dengan kondisi bus tersebut. "Boro-boro ada AC-nya (pendingin udara), kondisinya saja sudah tidak meyakinkan," ujarnya. Sebenarnya, ia sudah melarang anaknya untuk ikut acara tersebut, karena kondisi keuangan tidak memungkinkan. Biaya untuk acara tersebut sebesar Rp84.000 per orang. Namun, lanjut Syahrudin, karena anaknya mempunyai tabungan maka dirinya hanya memberikan tambahan uang sekedarnya saja. Syharuddin memang telah mempunyai firasat tentang kejadian tersebut. Pada Rabu malam (4/7) ia bermimpi tercebur ke jurang, namun pikiran buruk dihalaunya karena kejadian tersebut hanya mimpi. "Selang tiga hari kemudian ternyata anak saya yang masuk jurang," katanya dengan nada sedih. Kondisi bus Limas juga mendapatkan perhatian dari Pemkot Depok. Seorang staf Kecamatan Sukmajaya, Asep Ruchiyat mempertanyakan ijin yang diberikan kepada bus Limas untuk membawa rombongan SMP Ar-Ridho tersebut. "Saya akan tanyakan kepad PO Limas di Bogor, siapa yang memberi ijin bus Limas tersebut, untuk dipergunakan sebagai acara perpisahan tersebut," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007