Beijing (ANTARA News) - Hujan deras melanda daerah-daerah China pada Senin menewaskan 94 orang dan menyebabkan lebih dari 500.000 orang mengungsi dalam pekan lalu, kata media pemerintah setempat. Banjir dan tanah longsor menyebabkan paling tidak 25 orang hilang, merusak tanaman, menghancurkan 49.000 rumah dan menimbulkan kerugian ekonomi 3,8 miliar yuan (500 juta dolar AS) di tujuh provinsi, kata suratkabar People`s Daily. Hujan lebat di provinsi China tengah, Henan dan provinsi-provinsi Anhui dn Jiangsu menyebabkan Sungai Huai meluap pada tingkat bahaya, kata suratkabar itu. Lebih dari 326.000 orang dikerahkan untuk memeriksa tanggul-tanggul di sepanjang sungai itu, di mana air masih naik Senin dan puncak banjir diperkirakan akan terjadi pada hari Selasa, kata media pemerintah itu. Ribuan tentara membantu pengungsian penduduk di daerah itu, di mana jalan-jalan beberapa kota digenangi air, kata media pemerintah. Pada akhir pekan lalu, ibukota provinsi Jiangsu, Nanjing curah hujan mencapai 258mm , membanjiri jalan-jalan dan merobohkan tiang listrik, kata kantor berita Xinhua. Tidak ada korban dilaporkan di daerah Sungai Huai sejauh ini, tapi sekitar 30 orang tewas sejak 2 Juli di provinsi Sichuan, China baratdaya , yang dilanda badai hujan Juni lalu. Televisi pemerintah menunjukkan gambar rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan batu bata di Sichuan ambruk dalam hitungan detik. "Beberapa rumah hanyut di sungai itu seperti perahu-perahu. Saya melihat sebuah rumah roboh disapu banjir setelah bagian depannya runtuh," kata televisi pemerintah yang mengutip pernyataan seorang penduduk lokal. Badai hujan juga merusak di bagian-bagian provinsi Shaanxi di baratlaut. Hujan diperkirakan akan turun lagi di lebih dari 10 provinsi China , Senin, sementara Sichuan. Anhui dan Jiangsu akan tetap paling parah, kata Pusat Meteorologi Nasional di situsnya . Musim banjir di China , biasanya dari Mei sampai Oktober, terkenal banyak menimbulkan korban jiwa. Pada Juni, 309 orang tewas akibat bencana-bencana alam, sebagian besar badai hujan. Pihak berwenang memperingatkan bahwa dua sampai tiga topan atau badai tropis mungkin terjadi Juli dan diperkirakan akan menyebabkan kerusakan lebih besar di daerah tenggara. Satu topan pertama sedang menuju ke Taiwan dan dapat mencapai pulau itu sekitar lima hari, kata Biro Cuaca Pusat pulau itu, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007