Wina (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Senin, menyetujui pengiriman para pemantau ke Korea Utara (Korut) untuk memeriksa penutupan program bom atomnya yang telah dijanjikan, kata para diplomat. Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara menyetujui dengan konsensus satu permintaan dari Ketua IAEA, Mohamed ElBaradei, bagi satu misi ke Korut, kata para diplomat. Tim sembilan pemeriksa IAEA itu diperkirakan akan berangkat ke Korut dalam 10 hari mendatang. Misi baru IAEA itu, 4,5 tahun setelah Korut mengusir para pemeriksa PBB, akan dimulai apabila Pyongyang menerima pengiriman pertama bahan bakar minyak, yang diperkirakan akhir pekan ini, sebagai bagian dari perjanjian perlucutan senjata Februari dengan lima negara besar. Dubes Amerika Serikat (AS), Gregory Schulte, mengemukakan kepada wartawan bahwa pada Senin penutupan reaktor nuklir di Yongbyon bersama dengan pengiriman para pemeriksa IAEA merupakan satu langkah penting bagi tercapainya tujuan bersama yaitu satu semenanjung Korea yang bebas dari senjata-senjata nuklir. Para pejabat AS dan Rusia mengatakan enam negara mungkin melakukan pertemuan kembali pekan ini untuk menentukan langkah-langkah lebih jauh. Satu hambatan penting dalam melaksanakan perjanjian perlucutan senjata 13 Februari itu diselesaikan akhir Juni ketika Korut memperoleh kembali dana 25 juta dolar AS yang dibekukan di sebuah bank, demikian laporan kantor berita transnasional layaknya AFP, DPA dan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007