Jakarta (ANTARA News) - Minat investor dalam negeri (PMDN) dan asing (PMA) dalam industri kertas, barang dari kertas dan percetakan serta industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi selama Januari-Juni 2007 paling tinggi dibanding sektor lainnya. Hal itu terlihat dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diperoleh ANTARA News, Senin, yang menyatakan bahwa persetujuan rencana investasi asing di industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi menduduki peringkat pertama dengan 20 proyek senilai total 13,665 miliar dolar AS. Sedangkan persetujuan rencana investasi asing di industri kertas, barang dari kertas dan percetakan menduduki peringkat kedua dengan 8 proyek senilai total 2,052 miliar dolar AS. Sementara itu, data persetujuan rencana investasi dalam negeri menunjukkan yang sebaliknya yaitu peringkat pertama terbesar nilai persetujuannya terjadi di industri kertas, barang dari kertas dan percetakan dengan 6 proyek senilai total Rp52,542 triliun dan industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebanyak 15 proyek senilai total Rp30,978 triliun. Persetujuan rencana investasi asing terbanyak ada di industri transportasi, gudang dan komunikasi dengan 34 proyek senilai total 1,668 miliar dolar AS, industri makanan dengan 36 proyek senilai total 1,08 miliar dolar AS dan sektor elektrik, gas dan air dengan 4 proyek senilai total 1,073 miliar dolar AS. Persetujuan rencana investasi Januari-Juni 2007 terbesar berasal dari Amerika Serikat dengan 21 proyek senilai total 13,102 miliar dolar AS, Malaysia dengan 101 proyek senilai total 1,822 miliar dolar AS, Singapura dengan 145 proyek senilai 1,621 miliar dolar AS, Inggris dengan 63 proyek senilai 403,9 juta dolar AS dan Thailand dengan 6 proyek senilai total 268,2 juta dolar AS. Rencana investasi asing yang disetujui terbanyak berada di propinsi Kepulauan Riau dengan 48 proyek senilai total 9,003 miliar dolar AS, Sulawesi Selatan dengan 10 proyek senilai total 5,046 miliar dolar AS, Jawa Barat dengan 112 proyek senilai total 2,45 miliar dolar AS, Riau dengan 12 proyek senilai total 2,238 miliar dolar AS dan DKI Jakarta dengan 420 proyek senilai total 1,602 miliar dolar AS. Sedangkan persetujuan rencana investasi dalam negeri terbanyak ada di sektor tanaman pangan dan perkebunan yaitu 21 proyek senilai total Rp9,144 triliun, industri makanan sebanyak 15 proyek senilai total Rp6,57 triliun, dan sektor elektrik, gas dan air sebanyak 10 proyek senilai total Rp5,452 triliun. Rencana investasi dalam negeri yang disetujui terbanyak berada di propinsi Kalimantan Barat dengan lima proyek senilai total Rp19,262 triliun, Kalimantan Tengah dengan 6 proyek senilai total Rp18,502 triliun, Kalimantan Selatan dengan 5 proyek senilai Rp17,704 triliun, Jambi dengan 2 proyek senilai Rp17,584 triliun dan Jawa Timur dengan 16 proyek senilai Rp11,184 triliun. Secara total, persetujuan rencana investasi selama Januari-Juni 2007 mencapai Rp331,18 triliun yang terdiri dari PMA sebesar 23,98 miliar dolar AS atau setara dengan Rp215,82 triliun dan PMDN sebesar Rp115,36 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, persetujuan rencana investasi semester pertama 2007 itu meningkat 174,31 persen dan telah melampaui target selama 2007 yang dipatok Rp248,47 triliun. Persetujuan rencana investasi tersebut ditargetkan dapat menyerap 437.119 orang dengan perincian 194.342 orang untuk proyek PMDN dan 242.777 orang untuk proyek PMA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007