Teheran (ANTARA News) - Iran menghancurkan jaringan spionase dan menahan 20 orang, kata seorang pejabat intelijen Senin dari sebuah kawasan di wilayah barat negara itu dimana Teheran menyatakan bahwa kelompok-kelompok yang didukung AS beroperasi. Kepala intelijen di Kermanshah, sebuah provinsi dekat perbatasan dengan Irak, mengatakan, "lima jaringan mata-mata di provinsi ini ditemukan dan dihancurkan", tulis Kantor Berita IRNA. Pejabat yang hanya disebut Karimi itu mengatakan, 20 orang ditangkap dan kini dalam penyelidikan. "Demi kepentingan keamanan dan intelijen, untuk sementara waktu kami tidak bisa mengungkapkan (jati-diri mereka)," kata pejabat tersebut. Ia menyatakan bahwa mereka yang terlibat, termasuk "unsur-unsur asing", telah dibujuk oleh badan intelijen musuh agar beroperasi dengan sasaran-sasaran ekonomi, militer, politik kebudayaan dan sosial. Karimi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal itu. Iran sebelumnya menuduh AS, musuh sengitnya, beroperasi di kawasan itu dalam upaya menggoyahkan Republik Islam Iran. Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 1980 setelah mahasiswa-mahasiswa berhaluan keras menyandera orang-orang Amerika di Kedutaan Besar AS. Iran menahan tiga warga AS-Iran pada Mei atas tuduhan yang berkaitan dengan masalah keamanan, sebuah langkah yang disebut sejumlah analis terkait dengan penangkapan lima orang Iran oleh pasukan AS di Irak pada Januari. Teheran membantah keterkaitan itu. Pejabat-pejabat Iran menuduh Washington mendukung apa yang disebut "revolusi lunak" yang berkembang dengan menggunakan intelektual dan kalangan lain di negara itu dalam upaya merongrong sistem pemerintahan. Iran juga menuduh Inggris, yang juga memiliki pasukan di Irak, negara tetangga Iran, berusaha mengobarkan kerusuhan di kawasan baratdaya Iran, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007