Jakarta(ANTARA News) - Seperti kerap dilakukan sebelumnya, Golkar kembali mengundang lembaga survei hadir pada Rapat Kerja Nasional dengan kali ini mereka mengundang Indobarometer dan Charta Politika Indonesia. Kedua lembaga survei ini diberi tugas memberikan masukan mengenai bagaimana meningkatkan elektabilitas Partai Golkar.

"Seperti biasa Golkar selalu menghadirkan lembaga survei dalam rapat nasional. Karena kami ingin tahu rekomendasi-rekomendasi supaya Golkar meningkat elektabilitasnya," ujar Wasekjen Golkar Sarmuji dalam acara Rakernas Golkar di Jakarta, Jumat.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya lalu memaparkan bahwa Golkar adalah partai yang memiliki keunggulan infrastruktur.

"Partai Golkar ini partai infrastruktur. Ketika Golkar menyadari sebagai partai infrastruktur, maka Golkar harus menjadi partai yang paling semangat mengamankan suara di Pilkada dan Pemilu Legislatif," ujar Yunarto.

Menurut Yunarto, yang penting dilakukan Golkar saat ini bukanlah bertarung dengan partai kompetitor pada segmen beririsan atau merebut pemilih kompetitor, melainkan menjaga basis elektoral lebih dulu. Untuk itu Golkar harus berusaha menarik kembali suara pemilih yang eksodus dan menegaskan lagi identitas partai.

Dia mengingatkan pada 2009 Golkar sempat pecah dan suaranya berpindah ke Hanura dan Gerindra. Dan Golkar, sebut dia, harus menarik lagi suara dari dua partai ini.

Menurut dia, suara turun bukan semata karena kasus hukum yang menimpa kader Golkar, melainkan perpecahan dalam internal Golkar karena setiap kader Golkar yang pindah atau membentuk partai baru, akan membawa gerbong politiknya ikut pindah.

Yunarto menyarankan Golkar menggaet pemilih baru atau muda.

"Golkar juga harus berpikir serius menjadikan kadernya Cawapres 2019 untuk mendorong basis elektoral, sebab publik lebih mudah memilih partai yang mencalonkan capres atau cawapres," kata Yunarto.

Lihat juga: Rakernas bahas pemenangan dua periode Joko Widodo

Sedangkan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan dalam beberapa survei posisi Golkar selalu bertukar tempat dengan Gerindra sehingga peluang Golkar untuk terus tumbuh dan berkembang masih sangat besar.

Dia mengatakan ada empat alasan utama seseorang memilih partai politik, yakni ikut pihak lain, suka dengan figur atau tokoh, dekat dengan rakyat, dan menyukai kinerja kader.  Kesemuanya harus dijadikan peluang oleh Golkar untuk meningkaykan elektabilitas.

"Golkar kan sudah punya banyak pemilih. Tantangannya adalah bagaimana caranya yang sudah memilih Golkar agar mengajak yang lain ikut memilih," jelas Qodari seraya menekankan Golkar adalah partai yang paling siapmenarik dukungan pemilih karena memiliki infrastruktur terbaik di seluruh Indonesia.

"Kalau kita lihat, partai yang kantornya pasti ada di daerah dan paling bagus adalah Golkar," kata Qodari.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan sejauh ini partainya telah "on the track" atau dalam jalur yang sesuai dengan rekomendasi lembaga survei tersebut.

"Untuk penguatan jaringan sekarang ini di daerah-daerah, di provinsi, kami akan turun lagi ke bawah," kata Airlangga.

Baca juga: Golkar bahas calon wakil presiden setelah Pilkada


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2018