Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan rasa keprihatinan atas putusnya jalur serat optik (fibre optic) di kawasan Kebumen (Jateng)-Wates (Yogyakara), pada Jumat (6/7), yang mengakibatkan fasilitas telekomunikasi terganggu. Keterangan tertulis Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, di Jakarta, Selasa menyebutkan, gangguan layanan telekomunikasi itu lebih dikarenakan aksi perusakan atau vandalisme pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. "Akibat rusaknya link serat optik itu, telepon yang melalui jalur tersebut sempat terganggu sekitar satu jam 28 menit atau mulai pukul 14.05 WIB, meski pada pukul 15.33 WIB pada hari yang sama juga sudah pulih kembali," ujar Eddy. Dijelaskannya, Telkom sesungguhnya sudah menerapkan pengamanan berlapis untuk menjamin kelancaran fasilitas telekomunikasi. Namun, pada saat yang nyaris bersamaan kabel `fibre optic` yang ada di jalur utara, tepatnya antara Tegal dan Cirebon mengalami degradasi. "Degradasi disebabkan kabel `fibre optic` yang berada di dalam pipa `crossing` rusak akibat masyarakat membuang sampah di bawah jembatan dan membakarnya sehingga pipa crossing menjadi panas dan kabel meleleh," tegasnya. Untuk mengatisipasi terulangnya kejadian serupa Telkom telah menginstrusikan seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera lebih mengintensifkan pengamanan atas aset-aset yang dimilikinya. "Kami belum tahu motif sesungguhnya, apakah murni vandalisme atau ada motif-motif lain mengingat kejadian ini bukan yang pertama kali. Dan atas kejadian itu Telkom menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang dirasakan khususnya yang terkena dampak gangguan," kata Eddy.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007