"Selain sudah memiliki pengalaman, yang bersangkutan juga dikenal bersih dan relatif diterima oleh semua golongan," ujar Muhlis Ali kepada Antara di Pamekasan, Sabtu.
Pengalaman sebagai Menteri Pertahanan saat kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) menurut tokoh pemuda asal Madura ini, juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri.
"Selain itu, Pak Machfud juga merupakan tokoh Islam moderat yang pernah memimpin Korp Alumni HMI (Kahmi)," ujar Muhlis.
Apalagi sambung dia, pemikiran dalam bidang keummatan dan kebangsaan hingga kini masih terus dibutuhkan negara.
"Rasakan akan sangat pas, jika Pak Machfud bisa terjun secara langsung menjadi pendamping Pak Jokowi pada Pilpres 2019 nanti," katanya, menambahkan.
Muhlis yang juga Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia ini lebih lanjut menjelaskan, status akademisi sebagai guru besar justru akan lebih melangkapi peran Jokowi kedapan dalam menata negara bangsa menjadi lebih baik.
"Memilih pasangan dari unsur akademisi yang telah memiliki banyak pengalaman saya kira lebih baik, karena tidak akan menimbulkan kecemburuan diantara partai koalisi pendukung Jokowi," ujar Muhlis Ali.
Mantan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini lebih lanjut menyatakan, pengalaman lain yang juga menjadi bekal yang cukup bagi Jokowi untuk menggandeng Machfud MD, karena yang bersangkutan juga pernah di legislatif sebagai anggota DPR RI.
"Jadi, pengalaman di eksekutif, legislatif dan yudikatif ini saya kira merupakan bekal yang sangat cukup, apalagi didukung oleh popularitas beliau sebagai guru bangsa di negeri ini," ujar Muhlis Ali.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018