Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan perlu program terobosan untuk memutus mata rantai terjadinya stunting bagi anak-anak di Indonesia.

"Jadi bagaimana pemerintah bisa bikin terobosan untuk memutus mata rantai Stunting ini," kata Wapres M Jusuf Kalla pada saat membuka Stunting Summit 2018 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan dari janin hingga dua tahun.

Lebih lanjut Wapres menegaskan yang terpenting adalah pada 1.000 hari pertama yang sangat menentukan anak-anak menjadi stunting atau tidak. 

Karena itu, tambah Wapres, harus punya perencanaan yang baik soal gizi yang seimbang.

Baca juga: Kasus stunting bukan hanya karena kemiskinan

"Memang kadang-kadang terjadi karena kemiskinan kadang bikin gizi tak tercukupi dan sebabkan stunting. Dan stunting sebabkan tingkat kecerdasan yang rendah. Dan ini akan sebabkan kemiskinan. jadi terus berputar," kata Wapres.

Wapres juga mengingatkan kadang stunting juga bisa terjadi pada keluarga yang mampu karena salah pola asuh atau tidak memperhatikan keseimbangan gizi.

"Kadang-kadang orang kaya juga bisa stunting kalau ibunya tak mau menyusui karena ingin jaga tubuhnya,' kata Wapres.

Menurut Wapres penyebab subting ada tiga hal; pertama soal asupan gizi. Kedua, soal sanitasi. Dan ketiga, pengaruh cara pengasuhan anak yang tidak baik.

Wapres menekankan pada jaman dulu ada banyak program yang baik namun setelah  reformasi program tersebut diabaikan. Misalnya soal posyandu, program 4 sehat 5 sempurna, warung hidup dan sebagainya.

"Hal-hal yang baik ini perlu kita jalankan kembali," kata Wapres.

Baca juga: Apa itu stunting sampai Jokowi pun berencana ke Cianjur?

Pewarta: Jaka Sugianta
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018