Banda Aceh (ANTARA News) - "Ada sesuatu yang aneh hari ini, ujung tongkat saya copot. Padahal, jabatan Kapolda Aceh masih di tangan saya," kata Komisaris Jenderal Polisi Bahrumsyah Kasman, Kepala Kepolisian Daerah Nanggroe Aceh Darussalam (Kapolda Nad). Ia mengemukakan hal itu saat serah terima jabatan lima perwira utama Markas Kepolisian Daerah NAD di Banda Aceh, Rabu. Menurut Bahrumsyah, tongkat komando itu mungkin sudah bosan dengan dirinya yang telah lima tahun berdiri di hadapan jajaran Polda NAD untuk berpidato mengenai masalah yang sama secara berulang-ulang. "Ujung tongkat ini copot bukan pertanda copot jabatan Kapolda, tapi memang saya sudah pensiun, meski satu kepercayaan negara dan pimpinan Polri memperpanjang jabatan ini," kata jenderal berbintang tiga yang akan mengakhiri jabatannya pada akhir Juli 2007. Ayah empat putra itu menuturkan, jabatan Kapolda NAD telah dua kali diembannya sejak situasi Aceh mencekam dan selanjutnya kembali pada masa keamanan kritis sampai terjalinnya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) damai Aceh yang ditandatangani Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. "Harus kalian tahu, pangkat saya ini tidak berarti apa-apa tanpa ada dukungan dari seluruh personel Polri jajaran Polda NAD yang telah bekerja ekstra menjaga keamanan di Aceh selama ini," kata putra kelahiran Kota Banda Aceh itu kepada wartawan. Ia menambahkan, bintang tiga yang ada di pundaknya itu milik sebanyak 12.600 personel di jajaran Polda NAD, tapi tidak mungkin diberikan kepada seluruh anggota polisi di Aceh. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007