Bandung (ANTARA News) - Letusan Gunung Gamkonora di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara masih menerus sehingga belum bisa melakukan pengamatan dekat untuk menghitung "deposit detail" material abu dan batuan dari aktivitas gunung api itu. "Letusannya masih menerus, sehingga belum ada tanda-tanda aktivitas vulkanik gunung itu mereda. Statusnya masih awas (level IV)," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono kepada ANTARA News di Bandung, Rabu. Namun ia menyebutkan, sebagian besar material yang terangkat dari kawah gunung itu adalah abu dan sebagian kerikil. Sejauh ini belum dilaporkan adanya lelehan lahar dari gunung itu. "Mudah-mudahan tidak turun hujan di sekitar kawah sehingga tidak ada lahar. Sejauh ini belum ada laporan lelehan lahar dari gunung itu," kata Surono. Ia menyebutkan, laporan terakhir yang diterima PVMBG menyebutkan, letusan yang terjadi sepanjang Rabu rata-rata berketinggian sekitar 1.000 meter hingga 2.500 meter. Meski ketinggian letusannya dibawah ketinggian letusan dua hari sebelumnya (mencapai 4.000 meter), namun tidak berarti aktivitas vulkanik gunung api itu menurun. "Memang letusannya tidak setinggi dua hari lalu, namun kami belum tahu apakah penurunan ketinggian letusan itu akibat lubang kawah membesar atau memang menurun. Kewaspadaan tetap harus tinggi, dan status `awas` belum akan dicabut," kata Surono. PVMBG juga merekomendasikan, agar masyarakat tetap berada di pengungsian hingga pemukiman mereka benar-benar dinyatakan aman atau aktivitas gunung itu sudah menurun. Selama status gunung api itu masih "awas" atau "siaga", kata Surono, warga harus tetap berada di tempat pengungsian dan berkoordinasi dengan Satlak PBA Pemkab setempat. "Saya salut dengan langkah Pemkab Halmahera Barat yang begitu cermat dan cerdas memilih lokasi pengungsian yang cepat dijangkau," kata Surono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007