Medan (ANTARA News) - Para calon Gubernur Sumatera Utara yang akan bertarung pada pemilihan gubernur (pilgub) tahun 2008 diharapkan benar-benar figur yang merakyat dan bisa membawa perubahan mendasar bagi masyarakat Sumut. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PW PM) Sumut, Anang Anas Azhar, didampingi Ketua Departemen Humas Jamaluddin di Medan, Kamis, mengatakan, daerah itu membutuhkan cagub alternatif pada pilgub mendatang. Di sela persiapan pelantikan kepengurusan PW PM Sumut periode 2006-2010 ia mengatakan organisasi yang dipimpinnya sangat berharap munculnya figur-figur alternatif yang benar-benar mampu membawa aspirasi rakyat dan menciptakan kesejahteraan. Ia juga berharap calon yang nantinya akan bermunculan memiliki latar belakang sosial kemasyarakatan yang kuat dan benar-benar merepresentasikan figur dari Sumut. Selama ini, menurut Anang, PW PM Sumut melihat calon-calon yang sudah bermunculan cenderung mendapat dukungan karena faktor finansial dan bukan karena latar belakang ketokohan dan sosial kemasyarakatannya. PW PM Sumut, katanya, sangat tidak menginginkan calon yang nanti muncul dan bersaing dalam pilgub hanya figur-figur yang kuat dari segi finansial tapi tidak memiliki basis di tengah-tengah masyarakat. Figur cagub, tambahnya, juga harus memiliki intelektualitas yang tinggi dengan kemampuan SDM yang baik dan berkualitas. "Karena itu Pemuda Muhammadiyah sangat berharap munculnya figur-figur alternatif dalam pilgub nanti disamping figur-figur yang saat ini telah bermunculan. Sesungguhnya figur alternatif inilah yang sangat didambakan Pemuda Muhammadiyah dan juga masyarakat pada pilgub nanti," katanya. Namun demikian Anang Anas Azhar menekankan cagub alternatif merupakan sebuah harga mati, apalagi dewasa ini cagub dari kalangan independen belum mendapatkan dukungan secara luas termasuk dari kalangan partai politik. Kebutuhan akan cagub alternatif dinilai sangat mendesak, apalagi masyarakat Sumut saat ini sudah berada pada level frustasi stadium satu karena banyak didera persoalan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007