Serang (ANTARA News) - Sehari sebelum meninggal dunia, Taufik Savalas sempat berziarah ke Tempat Pemakaman Keramat Tengkele atau Pemakaman Syech Achmad dan TB Chuluk di Desa Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Serang, Banten, yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. "Pada hari Selasa kemarin, Haji Taufik sempat ziarah dulu kesini, bahkan ia sempat membawa kelambu, katanya mau dicuci di 'laundry'. Sampai sekarang saya tidak mengetahui di mana kelambu itu dicucinya," kata Surahim (50), penjaga makam Tengkele di Serang, Kamis. Menurut Surahim, Taufik sering berkunjung ke makam itu, yakni dua atau tiga bulan sekali, namun pada kunjungannya yang terakhir ada perbedaan tingkah laku dari biasanya. "Almarhum terlihat gelisah, dan seperti ada yang dipikirkannya, bahkan terucap dari mulutnya yang menyatakan kapan-kapan ia akan datang kembali ingin memberikan sesuatu," kata Surahim. Ia pun merasakan ada semacam firasat buruk. Bahkan, ia mengemukakan, yang lebih mengherankan lagi saat Taufik meminta kelambu untuk dibuka dengan alasan sudah kusam dan akan dicuci. Setelah dibuka, Taufik kemudian membawa pulang kain kelambu tersebut, dan sampai sekarang tidak diketahui di mana kain kelambu tersebut dicucinya. Hal yang sama juga dibenarkan kakak Taufik Savalas, Sopyan (45), bahwa sehari sebelum berangkat ke Purworejo adiknya sempat ziarah ke makam tersebut, bahkan jika dia ingin berkunjung ke makam tersebut tidak mengenal waktu atau bisa kapan saja semaunya. Sopyan mengemukakan, adiknya adalah sosok orang yang sangat baik dan dermawan, bahkan sempat menawarinya menunaikan ibadah haji. Namun, Sopyan menyatakan, tawaran tersebut masih ditolak dengan alasan belum siap. "Ia adalah sosok yang sangat baik di mata keluarga, selain ramah, dermawan, ia juga orangnya sangat sederhana," kata Sopyan. Pihak keluarga meminta Taufik dimakamkan di tempat tersebut di Serang dengan alasan ada leluhurnya yang dimakamkan di pemakaman itu, selain juga lebih aman. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007