Jakart (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) mengumumkanmengontrak selama dua tahun pelatih asal Belanda Frank van Fraayenhoven, yang akan bertindak sebagai direktur teknik tim nasional.

"Frank akan bertindak sebagai direktur teknik tim nasional selama dua tahun dengan dua tugas utama dalam programnya," kata Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (6/4).

Dua tugas utama Frank, menurut dia, memberikan program pelatihan bagi para pemain di setiap level mulai dari yang termuda hingga senior di tim nasional, dan memberikan program pelatihan pada pelatih lokal hingga bertaraf internasional bertujuan membina para petenis di daerah.

"Dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk pembinaan pelatih. Frank tidak akan diam di Jakarta karena hasilnya tidak akan maksimal, namun dia akan keliling Indonesia untuk mengefektifkan fungsinya," kata Rildo.

Di berbagai daerah, Frank akan menghabiskan waktu sekira sepekan di satu provinsi, kemudian akan melaksanakan evaluasi rutin.

Alasan penunjukan Frank sebagai direktur teknik tim nasional, menurut Rildo, karena Pelti melihat pengalaman dari pelatih bersertifikat Federasi Tenis Internasional (ITF) tersebut selama 40 tahun ini dengan membawa program kepelatihan yang luar biasa.

"Kami memberi kesempatan yang cukup panjang baginya dengan harapan bisa memberikan hasil yang memuaskan, terutama peningkatan level pemain Indonesia secara signifikan," ujarnya.

Ia menambahkan, "Namun, kami tetap memberikan evaluasi rutin pada Frank, jika dalam perjalanan tidak bisa memberikan hasil, kami akan bicarakan lagi dengan dia."

Sementara itu, Frank van Fraayenhoven melalui  mengaku siap menjalankan tugas yang akan diembannya, karena menjadi besar dan bisa bersaing dengan pemain luar negeri jika diasah secara baik.

"Pemain Indonesia bakatnya besar sekali dengan kondisi fisik yang baik, sekarang tinggal bagaimana mengembangkan kemampuan mereka agar siap dan memberikan hasil maksimal dalam pertandingan sesungguhnya," kata Frank.

Namun, Frank menyebut dirinya tidak bisa bekerja sendirian dan butuh kerja sama dari seluruh insan tenis termasuk pelatih dan pemain.

"Saya tidak punya tongkat ajaib yang bisa mengubah semuanya sendiri, kami butuh tim dan akan sangat senang bekerja sama untuk bisa memproduksi para pemain dalam langkah yang cepat, modern, dan efisien," ucap Frank.

Ia menambahkan pula, "Saya berharap dalam waktu dua tahun di sini penting bagi saya untuk bisa membagikan ilmu dan ketika usai tugas bisa meninggalkan ilmu dan pengetahuan yang mencakup empat elemen penting, yaitu teknik, taktik, mental, dan fisik yang menjadi satu kesatuan dan tidak boleh dipisah dalam tenis modern."

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2018