Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) kembali menambah kapal untuk mempercepat pembersihan ceceran minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Kalimantan Yudy Nugraha dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu mengatakan pada operasi pembersihan Jumat (6/4), pihaknya menurunkan 21 kapal beserta 234 orang dengan berbagai kompetensi untuk membersihkan ceceran minyak.

"Tim berasal dari petugas perlindungan lingkungan perairan, dukungan teknis, dan kru kapal. Armada kapalnya terdiri atas 11 unit tug boat, 3 unit patrol boat, 3 unit oil barge dan 4 aluminium boat," ujarnya.

Sebelumnya, Pertamina mengerahkan total 15 kapal untuk membersihkan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.

Menurut Yudy, pembersihan juga diperluas sampai ke Kawasan Mangrove Karianggau.

Di pesisir Kabupaten Penajam, pemulihan ceceran minyak dilakukan dengan penyemprotan oil spill dispersant dan manual.

"Peran serta BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan penduduk setempat juga sangat berperan dalam usaha pemulihan kondisi perairan," ujarnya.

Pertamina menurunkan empat tim, yang bekerja secara simultan berdasarkan zona, membersihkan perairan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.

Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, "jetty" dan Kampung Baru; kedua mencakup area Rede dan Kolam Labuh; ketiga Pantai Monpera; dan keempat sekeliling pantai.

Di sisi lain, Yudy menambahkan guna memastikan kesehatan warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air.

Sejak Kamis (5/4) Posko Kesehatan juga ditambah di Kelurahan Nenang, Penajam. "Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis," katanya.

Pertamina juga melakukan tes kadar gas untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal. Kadar gas yang diperiksa di antaranya oksigen di udara, karbon, dan hidrogen sulfida (H2S).

Dalam pemeriksaan selama beberapa hari, kadar gas dalam kondisi normal yakni oksigen 19-23 persen, karbon di bawah 20 ppm, combustible gas di bawah lima persen LEL, dan H2S di bawah 10 ppm.

Hasil pemeriksaan pada Jumat (6/4), kadar oksigen menunjukkan angka 20,8 persen, karbon 0 ppm, combustible gas 0 persen dan H2S 0 ppm.

"Selain itu juga dilakukan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam kondisi saat ini dan langkah-langkah yang diperlukan bila menemui kondisi tersebut," ujar Yudy.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018