Jakarta (ANTARA News) - Departemen Keuangan menyatakan bahwa pada semester I/2007 meningkat 4,9 persen, yang tercermin dari meningkatnya pembelian barang-barang konsumsi serta kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu di Jakarta, Kamis menjelaskan kenaikan konsumsi masyarakat terlihat dari meningkatnya angka penjualan motor 7,46 persen, penjualan mobil 61,9 persen, konsumsi listrik 8,2 persen dan kredit konsumsi 18 persen. "Konsumsi listrik naik, penjualan mobil juga naik, motor turun. Ini semua indikator konsumsi masyarakat yang mencerminkan (kenaikan-red) daya beli," katanya. Menurutnya, setoran PPh untuk perorangan (PPh 21) yang dibayarkan perusahaan atas nama karyawan mereka pada semester 1/2007 naik sebesar 4 triliun, sedangkan setoran PPh 25 (PPh untuk badan) pada semester 1/2007 naik sebesar Rp8 triliun. "Meskipun ini belum bisa dikatakan perbaikan ekonomi, tapi dilihat dari sisi setoran pajak karyawan itu meningkat terus. Ini ada dua indikasi, pertama jumlah karyawan yang naik atau gajinya naik," jelas Anggito. Sedangkan PPN dalam negeri, katanya, juga mengalami kenaikan 20 persen dan PPN impor 28 persen. "Itu kan suatu indikasi bahwa ada peningkatan daya beli masyarakat karena memang ada uang yang keluar yang dibayarkan masyarakat untuk membeli barang dan jasa," tambahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007