Jakarta (ANTARA News) - Sekitar seratus warga melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat siang, menuntut pemerintah menurunkan harga susu bayi dan kebutuhan pokok. Demo yang melibatkan sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak itu berlangsung singkat, dengan orasi yang menekankan agar pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi terhadap produk susu, sehingga anak-anak dapat memperoleh tambahan gizi yang cukup. Aksi demo yang melibatkan Jaringan Nasional Perempuan Mahardika (JRPM) dan Serikat Rakyat Miskin Kota (SRMK) berlangsung tanpa pengawalan ketat. "Susu bayi untuk anak saya sudah dikurangi karena tidak mampu beli. Kita orang susah tambah susah karena susu yang meroket," ujar Suliyani (45), warga Cengkareng, Jakarta Barat, yang mengaku memiliki lima orang anak, dua di antaranya masih balita. Ia menjelaskan penghasilannya sebagai buruh cuci di tempat tinggalnya tidak cukup untuk membeli susu. "Boro-boro beli susu, makan aja sudah sulit," ujarnya. Aksi demo yang sedikit sempat memacetkan jalan di sekitar Istana ini, juga diisi aksi teatrikal warga menggambarkan betapa mahalnya harga susu, termasuk sembako lainnya. Sejumlah ibu dengan menggendong bayi di bawah terik matahari tampak sabar mendengar orasi yang dilontarkan para rekan senasib lainnya. Selain meneriakkan yel-yel agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendengar aspirasi warga menurunkan harga susu, warga juga membawa poster yang bertuliskan antara lain "Pemerintah harus selamatkan para balita," "Susu mahal balita kurang gizi", "Subsidi susu wajib dilakukan". Poster sebagai tanda protes juga diusung warga yang ditujukan kepada kalangan partai politik agar tidak hanya sibuk berpolitik, tetapi juga harus memikirkan nasib rakyat kecil. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007