Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk menggarap peningkatan kerja sama dengan negara-negara di Afrika yang merupakan pasar nontradisional bagi Indonesia dan diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja ekspor.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan negara-negara di Afrika Seperti dengan Maroko, Somalia, dan Nigeria di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum 2018.

"Pertemuan bilateral ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika yang ditargetkan naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Enggartiasto.

Perdagangan antara negara-negara Afrika dengan Indonesia pada 2017 mencapai 8,84 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 15,25 persen dibandingkan 2016.

Enggartiasto menyatakan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara di kawasan Afrika adalah adanya hambatan tarif. Hal tersebut dikarenakan belum ada perjanjian dagang yang mengikat.

Selain itu, kesepakatan dengan negara-negara di Afrika belum dapat dilakukan melalui pertemuan bilateral karena adanya kesepakatan regional yang mengikat negara-negara tersebut.

Tantangan lainnya adalah dinamika politik internal di kawasan Afrika.

Mendag melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Mounia Boucetta. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu kesepakatan tarif preferensial (PTA).

"Dalam pertemuan tersebut, Maroko menyampaikan dukungan usulan PTA yang disampaikan oleh Indonesia. Untuk itu, sebelum perundingan PTA dimulai, kedua negara akan bertemu di tingkat tenaga ahli sebelum Juni 2018," kata Enggartiasto.

Maroko merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub ke pasar Afrika. Total perdagangan Indonesia-Maroko pada 2017 mencapai 154,8 juta dolar AS.

Nilai tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke Maroko sebesar 86 juta dolar AS, dan impor Indonesia dari Maroko sebesar 68,8 juta dolar AS sehingga Indonesia memperoleh surplus perdagangan 17,1 juta dolar AS.

Baca juga: Makanan dan minuman instan disukai pasar Afrika

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018