Bagdad (ANTARA News) - Pejuang hari Jumat melancarkan serangkaian tembakan mortir ke wilayah terjaga sangat kuat di Bagdad, menewaskan sedikit-dikitnya dua tentara Irak, kata pejabat keamanan negara terkoyak perang itu. Jurubicara kedutaan besar Amerika Serikat juga menegaskan bahwa sejumlah ledakan mengguncang wilayah itu, yang menuanrumahi kedutaan Amerika Serikat dan Inggris serta parlemen Irak, tapi jumlah korban tewas tidak bisa dipastikan. Tidak ada korban Amerika Serikat. Serangan itu merupakan yang kedua dalam pekan ini sesudah penembakan serupa pada Selasa menewaskan tiga orang, termasuk satu tentara Amerika Serikat. Delapanbelas orang lain juga luka akibat berondongan itu, termasuk lima orang Amerika Serikat, yakni dua tentara dan tiga pegawai kontrak. Pejuang berulangkali menyasar daerah itu dan tentara Amerika Serikat menuduh sebagian besar roket dan mortir mengantam wilayah tersebut dibuat di Iran dan ditembakkan dari kubu kelompok pejuang Syiah di Bagdad timur. Serangan besar roket dan mortir di Daerah Hijau hari Selasa menewaskan sedikit-dikitnya tiga orang, termasuk satu tentara Amerika Serikat, kata kedutaan besar Amerika Serikat. Pernyataan kedutaan itu mengatakan bahwa sekitar 18 orang lain luka akibat serangan tersebut, termasuk lima warga negara adidaya tersebut. Polisi menyatakan sekitar 30 mortir dan roket ditembakkan ke gugus itu. Serangan tersebut merupakan yang terbesar terhadap wilayah itu sejak serbuan sekutu pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan Presiden Saddam Hussein pada 2003. Saddam dituduh Amerika Serikat menyimpan senjata pemusnah dan berhubungan dengan Alqaida, yang dituding sebagai otak serangan terhadap negara adidaya itu pada 2001. Tuduhan itu terbukti salah. Jurubicara kedutaan besar Amerika Serikat menyatakan terjadi belasan ledakan di daerah itu, yang mencakup kawasan luas di Bagdad tengah dan salah satu sisinya dibatasi sungai Tigris, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007