Bogor (ANTARA News) - Bank Ekspor Indonesia (BEI) akan membuka unit usaha syariah dalam waktu dekat ini, yang prosesnya sudah dilakukan sejak Desember 2006 lalu. "Proses untuk menjadi syariah sudah dilakukan sejak Desember 2006 lalu. Kita hanya menunggu surat ijin dari BI keluar," kata Direktur Utama BEI Arifin Indra di Bogor, Jumat malam. Arifin mengatakan, sistem dan SOP-nya sudah lengkap. Kemungkinan 1 September sudah mulai dapat beroperasi, sementara peluncurannya akan dilakukan Oktober 2007. Menurut dia, untuk menyiapkan unit usaha syariah tersebut, BEI telah melakukan investasi internal sebesar Rp150 miliar. Untuk menambah jumlah investasi, dia mengatakan, harus melihat kondisi 2008 nanti. Dia mengatakan akan mencoba sudut compatible untuk dapat di switch menjadi modal. Ke depannya, Arifin mengatakan, jika BEI telah masuk Lembaga Penjaminan Ekspor (LPE), maka BEI akan melakukan spin off dan tetap mengelola unit tersebut. Saat ini, BEI sendiri sedang menunggu statusnya untuk berubah secara legal aspek menjadi LPE. "Sejak Juli draft RUU kami (LPE) sudah ada di Komisi XI DPR. Nantinya yang akan berubah legal aspek saja, sementara produknya akan tetap sama," ujar dia. Dia mengatakan, perubahan lainnya yakni struktur organisasi akan menjadi one board system, dan bukan direksi lagi. Menurut Arifin, BEI merupakan bank yang menjamin ekspor-impor dengan modal awalnya sebesar tiga triliun rupiah yang berasal dari pemerintah.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007