Beijing (ANTARA News) - Para pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu tiba di Pyongyang untuk memeriksa dimulainya perlucutan nuklir Korea Utara (Korut) berdasarkan kesepakatan yang disetujui negara komunis itu untuk memulai penutupan program senjata atomnya, demikian laporan Xinhua. Tim beranggotakan 10 orang ini bertugas memantau dan memeriksa penutupan reaktor utama Yongbyon berdasarkan kesepakatan 13 Februari, dalam mana Korea Utara menyetujui penghentian program senjata nuklirnya dan dibalas dengan bantuan ekonomi, serta keuntungan-keuntungan lainnya, lapor Kantor Berita China itu dari Pyongyang. Para pengawas menolak berbicara dengan wartawan di ibukota Korut, kata Xinhua. "Kami mempunyai semua peralatan, yang kami bawa untuk memulai pemeriksaan. Kami akan melanjutkan peran kami, saat kami datang," kata Kepala Tim Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Adel Tolba, kepada wartawan sebelum bertolak ke Beijing. Hal itu adalah misi inspeksi IAEA pertama ke Korut sejak tahun 2002. Korut sebelumnya mengusir para pengawas senjata PBB dan menarik dukungan dari Perjanjian Non-Penyebaran Nuklir global dalam mengejar senjata nuklirnya. Kepala utusan nuklir Amerika Serikat (AS), Christopher Hill, mengatakan bahwa fasilitas nuklir terbesar Korea Utara akan dihentikan pada hari Senin. "Kami memahami bahwa reaktor nuklir itu akan ditutup pada akhir pekan ini. Namun, saya tak tahun apakah penutupan itu dilakukan pada hari Sabtu, Minggu atau Senin," kata Hill di Tokyo Sabtu. "Saya juga tak tahu jika hal itu akan berlangsung sangat cepat," ujarnya. Hill berada di Tokyo menjelang pelanjutan perundingan enam negara di Beijing pekan depan, untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara. Korut berjanji untuk menghentikan dan menutup reaktor Yongbyon, sebagai langkah awal untuk menutup program nuklirnya, guna dibalas dengan bantuan dan jaminan kesehatan. Tetapi, Pyongyang juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengalah sampai pihaknya benar-benar menerima pengapalan pertama minyak sebagai bagian dari kesepakatan perlucutan senjata enam negara yang dicapai pada Februari lalu. Kapal pengangkut bantuan minyak tersebut tiba di sebuah pelabuhan Korea Utara, Sabtu pagi. Kesepakatan Februari dicapai pada perundingan-perundingan enam negara yang melibatkan kedua Korea, AS, China, Jepang dan Rusia. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007