Bogor (ANTARA News) - Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Soenarko Danu Ardanto mengatakan, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia yang terjadi di sejumlah lokasi di Jabar, dalam dua pekan terakhir ini masih dalam pengajian beberapa departemen terkait. "Saat ini tim dari beberapa departemen terkait sedang melakukan kajian teknis. Kita tunggu hasil kajian itu untuk diimplementasikan di lapangan," katanya usai melakukan serah terima jabatan (Sertijab) Kapolwil Bogor di halaman Kantor Mapolres Bogor, di Cibinong, Sabtu. Dijelaskannya, dalam dua pekan terakhir terjadi tujuh peristiwa kecelakaan lalulintas yang sangat menonjol di Jabar. Kecelakaan itu meliputi kecelakaan bus di Purwakarta yang menewaskan enam orang, kecelakaan bus menabrak truk di Subang, tabrakan beruntun di Cimahi, bus terguling ke jurang di Cianjur yang menewaskan 14 orang, bus menabrak bus di Kabupaten Bogor yang menewaskan lima orang, serta tabrakan bus dan minibus di Kabupaten Bandung yang menewaskan 11 orang. "Dari tujuh kecekaan itu, menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 45 orang. Angka korban meninggal itu sangat tinggi," katanya. Dari kasus kecelakan itu, kata dia, harus disikapi bersama secara arif, yakni dilakukan kajian mendalam secara komprehensif untuk mendapatkan solusinya. Di internal polisi, menurut dia, juga dikaji dan dibahas bersama dan kemudian dikoordinasikan dengan pihak terkait dalam upaya optimalisasi pengawasan. "Dari tujuh kecelakaan yang menonjol itu melibatkan kendaraan umum, maka kajian itu juga mengarah kepada kendaraan umum," katanya. Dari kajian tersebut, polisi melihat salah satu penyebab kecelakaan adalah sikap pengendara, khususnya sopir kendaraan umum yang kurang mampu mengusai diri dan situasi di jalan raya, sehingga terjadi kecelakaan.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007