"Positif dong, seorang presiden untuk mendekati semua lapisan masyarakat, termasuk organisasi resmi atau organisasi yang dianggap tidak resmi," kata Oso di Jakarta, Rabu.
Oso melihat tindakan Jokowiitu sebagai kewajiban seorang kepala negara untuk mendekati semua unsur bangsa Indonesia.
Dia menilai Jokowi sejak masih menjadi wali kota Surakarta sudah berhubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga kalau saat ini dilakukan, maka itu tidak aneh.
"Kritik yang sifatnya membangun, saya pikir Jokowi sangat terima. Tapi jangan kritik asal kritik asal mempunyai indikasi untuk menjatuhkan sesuatu yang tidak harus jatuh," kata Oso.
Ketua DPD RI itu mengatakan tidak berani berspekulasi mengenai alasan Jokowi bertemu PA 212. Namun sepengetahuannya, Jokowi adalah seorang presiden yang bermartabat, yang mempunyai kepedulian kepada semua anak bangsa dan daerah.
Presiden Jokowi bertemu dengan petinggi PA 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan Front Pembela Islam (FPI), di Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/4).
Baca juga: Presiden jelaskan pertemuannya dengan Alumni 212
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2018