Tangerang (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menyatakann paham radikal disebarkan melalui dunia maya dengan sasaran utama remaja.

"Karena banyak beredar video kekerasan dan propaganda yang dapat memengaruhi pemikiran remaja yang labil," kata dia di Tangerang, Banten, Rabu, pada acara penutupan Pelatihan Duta Damai di Dunia Maya Provinsi Banten dalam rangka pencegahan terorisme.

Menurut dia, lawan terorisme adalah ideologi karena teroris memanipulasi unia maya sebagai tempat nyaman untuk propaganda dan untuk melawan propaganda dunia maya remaja harus cerdas menyikapi dengan selalu berpegang pada pesan perdamaian.

"Kekerasan tidak memecahkan masalah terorisme, tapi dengan pendekatan secara lembut, perlahan dapat diterima berbagai pihak," kata Suhardi yang sudah beberapa kali diundang berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan Yordania untuk menyampaikan masalah terorisme.

Saat ini, pengguna ponsel pintar di Indonesia sekitar 371 juta dan sebagian besar penguna internet adalahj anak "zaman now" sehingga radikalisme disebarkan melalui ponsel.

"Hal ini merupakan jumlah yang lebih banyak dari penduduk di Indonesia sekitar 260 juta jiwa," kata Suhardi.

Dia pernah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika enghapus konten berbau paham radikal yang akhirnya disetujui.

Baca juga: BNPT sebut bonus demografi terancam paham radikal


 

Pewarta: Adityawarman
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2018