Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, meminta masyarakat tenang menghadapi pergerakan kebijakan Amerika Serikat yang berdampak pada penguatan mata uang dolar Amerika Serikat. Kurs dolar Amerika Serikat sempat hampir Rp14.000/dolar Amerika Serikat.

"Jadi dalam hal ini, masyarakat diharapkan tenang karena memang terjadi pergerakan," kata dia, saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pengaruh penguatan dolar Amerika Serikat terjadi kepada keseluruhan mata uang negara-negara utama maupun negara-negara berkembang.

"Dan kalau kita lihat kemarin pergerakan dalam dua hari terakhir, baik mata uang yang berasal dari negara maju maupun negara berkembang, kita masih pada kisaran yang relatif hampir sama atau bahkan lebih baik sedikit," kata dia.

Mulyani mengatakan, masyarakat perlu untuk terus diberikan informasi sehingga mereka menjadi lebih tenang bahwa pergerakan ini adalah berasal dari Amerika Serikat, oleh karena itu pengaruhnya ke seluruh mata uang di dunia.

"Beberapa mata uang negara maju bahkan bisa mendapatkan depresiasi di atas dua persen. Mata uang di sekitar kita bahkan depresiasinya di atas. Bahkan India melakukan depresiasi lebih dalam karena mereka ingin memacu ekspornya," kata dia.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.923 dibanding posisi sebelumnya Rp13.922 per dolar Amerika Serikat.

Pewarta: Roberto Basuki
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018