Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 13.118 Kepala Keluarga (KK) korban tsunami 26 Desember 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hingga kini belum direlokasi dan masih tinggal di rumah hunian sementara (huntara). "Jumlah pengungsi yang belum direlokasi dan tersebar di delapan kota dan kabupaten di Provinsi Aceh itu mencapai 13.118 KK," kata Manajer Pranata Sosial Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, Usman, di Banda Aceh, Selasa. Kedelapan wilayah itu, antara lain Banda Aceh 1.531 KK, Aceh Besar 2.939 KK, Bireuen 217 KK, Aceh Utara 526 KK, Pidie 885 KK, Aceh Jaya 3.378 KK, Aceh Barat 3.351 KK dan Nagan Raya 291 KK. Menurut Usman, sebagian besar pengungsi yang masih tinggal di barak dan "shelter" tersebut disebabkan masih dalam tahap menunggu rumah selesai, namun ada juga yang hingga kini belum memiliki rumah. "Kebanyakan dari pengungsi yang masih tinggal di huntara sedang menunggu penyelesaian pembangunan rumah oleh LSM atau NGO yang memberikan bantuan di Aceh," ujarnya. Pengungsi yang diperkirakan rumahnya akan selesai dibangun dalam dua bulan ke depan akan segera dilakukan relokasi pada bulan Oktober mendatang. Menanggapi banyaknya pengungsi di Banda Aceh dan Aceh Besar yang berstatus penyewa, kata Usman, bagi yang telah memiliki tanah akan segera dilakukan pembangunan rumah permanen. "Yang punya tanah akan segera kita bangun rumah, tetapi bagi mereka yang belum memiliki lahan untuk dibangun rumah akan di tempatkan di Desa Labui kota Banda Aceh," katanya. Dia mengharapkan para pengungsi yang telah memiliki rumah untuk segera ditempati. Kalau sudah ada rumah sebaiknya jangan disewakan, tapi ditempati sendiri," kata manajer pranata sosial BRR. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007