Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) telah memakai 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk pembiayaan kembali (refinancing) perusahaan setelah mendapat pinjaman sindikasi senilai 145 juta dolar AS dari lembaga keuangan asing yang dikoordinir oleh Credit Suisse Bank. Menurut siaran pers dari BTEL yang diperoleh ANTARA News di Jakarta, Selasa, perusahaan tersebut juga telah melakukan penarikan dana lainnya dari pinjaman tersebut yang dialokasikan untuk belanja modal guna perluasan jaringan nasional. Direktur Keuangan BTEL, Jastiro Abi, dalam siaran pers tersebut mengemukakan bahwa perusahaan akan memanfaatkan betul kepercayaan yang telah diberikan kalangan institusi keuangan maupun mitra kerja seperti yang disepakati sebelumnya. Fokus perusahaan, lanjut Abi, adalah perluasan jaringan nasional yang merupakan realisasi dari impian perusahaan selama ini untuk bisa mengembangkan layanan ke seluruh pelosok nusantara, karena itu berbagai sumber dana yang didapatkan, baik melalui pinjaman, vendor financing maupun obligasi akan digunakan betul untuk mewujudkan hal tersebut. Dalam waktu dekat, perusahaan tersebut juga berencana mengeluarkan obligasi senilai Rp 500 miliar. Rencana obligasi ini mendapatkan peringkat A- dengan outlook stabil dari Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), serta yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT Danatama Makmur dan PT Mandiri Sekuritas. Sebelumnya, BTEL telah berhasil membukukan pendapatan kotor (gross revenue) sebesar Rp 580 miliar pada semester pertama 2007. Jika dibandingkan dengan pendapatan kotor pada periode yang sama tahun sebelumnya, maka terjadi peningkatan sebesar 63% dimana pendapatan kotor perusahaan tercatat sebesar Rp 355 miliar. Wakil Direktur Utama BTEL, Erik Meijer, memaparkan bahwa jumlah pelanggan BTEL tercatat 1,5 juta pelanggan. Kemudian meningkat hingga 1,799 juta pelanggan pada akhir kuartal pertama 2007 dan bertambah sampai 2,246 juta pelanggan di akhir bulan Juni 2007. Dengan didapatnya lisensi nasional, lanjut Meijer, BTEL mentargetkan 3,6 juta pelanggan di akhir tahun 2007, dimana 500 ribu diantaranya berasal dari daerah-daerah baru yang akan segera dibuka tahun ini. Tidak kurang dari 17 kota nasional direncanakan akan segera dilayani oleh tiga produk BTEL yaitu Esia, Wifone dan Wimode. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007