Jakarta (ANTARA News) - Aksi beli asing angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa ini untuk kembali ke level psikologis 2.300. IHSG ditutup naik 15,124 poin atau 0,66 persen menjadi 2.301,342 dan indeks LQ45 menguat 2,934 poin atau 0,62 persen ke posisi 477,776. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News, Selasa, mengatakan, kenaikan indeks BEJ karena didorong oleh aksi beli asing, hal ini dilihat dari masih besarnya aliran dana yang masuk ke Indonesia. "Mereka memburu saham-saham yang berkaitan dengan suku bunga, yakni perbankan dan otomotif," kata Krisna. Dia mengungkapkan bahwa kenaikan indeks lebih didorong oleh menguatnya saham Bank Mandiri (BMRI), Bank Danamon (BDMN), Bank Niaga (BNGA) dan Astra Internasional (ASII). Berdasarkan data perdagangan di BEJ, asing berada pada posisi beli bersih (net buying) Rp102,740 miliar. Krisna juga mengungkapkan bahwa laporan keuangan sektor perbankan pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan membaik setelah turunnya suku bunga. Sementara dari bursa regional juga menjadi pendorong kenaikan indeks BEJ. "Bursa regional juga menjadi sentimen pasar, namun kenaikan di regional tidak terlalu menggambarkan kenaikan indeks BEJ," jelasnya. Kondisi ini, lanjut Krisna, menutup kekhawatiran para pelaku pasar tehadap kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai di atas 70 dolar As per barel. "Namun kekhawatiran itu belum hilang dari pasar, sewaktu-waktu menjadi pemicu melemahnya pasar saham," jelasnya. Pada perdagangan Selasa ini dimonisasi saham yang naik sebanyak 115 jenis dibanding yang turun hanya 67 dan 74 bergerak stagnan. Volume perdagangan mencapai 3,418 miliar dengan nilai Rp2,890 triliun. Kenaikan indeks dipimpin menguatnya saham BMRI Rp75 menjadi Rp3.475, ASII melambung Rp550 ke level Rp18.600, BNGA terangkat Rp50 ke posisi Rp900 dan BDMN melejit Rp600 ke harga Rp8.100. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007