Jakarta (ANTARA News) - Permintaan konsumen lokal untuk produk tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan berkisar 30 - 37 persen. "Penjualan produk tekstil, seperti mukena, untuk kebutuhan lokal saat ini cenderung menurun sekitar 30 persen," kata Milana Fitri, salah satu pedagang mukena di pusat grosir produk tekstil Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Selasa. Dulu, tambahnya, omzet per tahun bisa mencapai Rp500 jutan, kini hanya sekiar Rp300 juta. Menurut dia, daya beli masyarakat yang rendah menjadi penyebab lesunya permintaan pasar dalam negeri selain pemindahan mereka ke gedung yang baru Penurunan tersebut juga diakui Kepala Divisi Service PT Priamanaya Kelola, Sony Soemarsono bahwa pada umumnya penghasilan para pedagang merosot, dari sebelumnya Rp200 ribu kini hanya sekitar Rp110 ribu sampai Rp125 ribuan saja. "Artinya permintaan produk tekstil turun berkisar 37 persen," katanya. Meskipun demikian, sejumlah pedagang mengharapkan adanya peningkatan permintaan menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran. Terkait dengan itu, mereka mempersiapkan kebutuhan masyarakat terhadap produk tekstil mulai dari sekarang. "Kita sudah mulai menyiapkan stok barang dua bahkan tiga bulan sebelumnya," kata Reni, salah satu pedagang baju bordir. Namun demikian, untuk tahun ini, Reni mengaku karena kios yang dikelolanya tidak seramai dulu maka dirinya tidak terlalu mempersiapkan stok barang seperti tahun-tahun sebelumnya saat masih berjualan di gedung lama. "Kios sepi, kalau terlalu banyak stok barang, takutnya tidak laku terjual malah rugi karena tahun depan pasti sudah ganti motif," kata Reni.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007