Jakarta (ANTARA News) - PT. Computrade Technology International (CTI) menjalin kemitraan dengan Double-Take Software, perusahaan terkemuka di dunia di bidang solusi data back up dan disaster recovery, kata Dirut CTI Harry Surjanto di Jakarta Selasa. "Dengan kemitraan ini, CTI akan bertindak sebagai master distributor untuk Indonesia dan akan bertanggung jawab tidak hanya dalam pengembangan dan peningkatan bisnis Double-Take Software tetapi juga bertanggung jawab untuk menyediakan dukungan teknis dan pelatihan bagi seluruh pengguna solusi Double-Take Software di Indonesia," katanya. Menurut dia, CTI memiliki pengalaman dalam menjual produk dan solusi teknologi informasi dari para pemain TI global seperti IBM, Oracle, Red Hat, Fortinet dan MF COBOL. Penambahan Double-Take Software ke dalam portfolio CTI akan memperkuat posisinya sebagai penyedia complete total solution bagi mitra bisnis maupun pengguna. Double-Take Software memiliki reputasi yang kuat dalam penyediaan solusi disaster recovery bagi lebih dari 10.000 pelanggan di seluruh dunia dan CTI akan berupaya menjadi mitra distribusi terbaik dengan memanfaatkan jaringan distribusinya yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kemampuan Double-Take Software dalam menyediakan solusi data backup dan disaster recovery yang lengkap untuk berbagai segmen mulai dari UKM hingga perusahaan besar akan membantu memperluas jangkaun bisnis CTI dan meningkatkan keunggulan pendekatan lintas-disiplin kami dalam dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi pelanggan," tambah Harry. Berdasarkan pengamatan CTI, perusahaan-perusahaan umumnya menyadari bahwa kehilangan data dan system downtime dapat menimbulkan biaya besar bagi bisnis, meskipun banyak di antara mereka tidak memiliki angka pasti mengenai besar biaya yang ditimbulkan. Sebuah laporan dari Pepperdine University pada 2003 memperkirakan, biaya yang ditimbulkan akibat hilangnya data yang tidak dapat dipulihkan rata-rata mencapai lebih dari 10.000 dollar AS per MB1, sedangkan laporan Gartner Group dan Contingency Planning Research menunjukkan, biaya yang ditimbulkan akibat system downtime dapat mencapai 42.000 dollar AS per jam untuk perusahaan besar dan 18.000 dollar AS per jam untuk perusahaan kecil. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan penyedia solusi data backup dan disaster recovery umumnya, Double-Take Software memberikan perlindungan data yang mudah diakses dan biayanya terjangkau dengan resiko kehilangan data yang sangat minimal dan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk pulih dari kelumpuhan jaringan dalam waktu singkat. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007