Jakarta (ANTARA News) - PT EWS Oilfield Services, salah satu anak perusahaan PT Elnusa, membangun dua unit kapal Well Testing Barge senilai 8 juta dolar AS. "Sedangkan untuk pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 10 bulan," ujar Presiden Direktur PT EWS Oilfield Services, Islam Kamaruddin Djafar, saat acara peletakan lunas kapal di galangan kapal Pulo Ampel, Serang, Banten, Rabu. Pembangunan dua unit kapal yang berfungsi menyediakan peralatan dan ahli teknik untuk pekerjaan pengujian sumur minyak dan gas ini dilakukan guna memenuhi kontrak pekerjaan yang diperoleh PT EWS Oilfield Services dari kontraktor migas Perancis, Total E&P Indonesie. Hadir pada acara peremian peletakan lunas tersebut selain jajaran pimpinan PT Elnusa dan PT EWS Oilfield Services juga para mitra kerja serta manajemen. Selain itu acara juga dihadiri para tokoh masyarakat sekitar lokasi galangan kapal tersebut. Dijadwalkan usai acara peletakan lunas kapal, langsung dilanjutkan dengan proses pengerjaan unit pertama kapal tersebut. Islam Kamaruddin Djafar mengatakan, PT EWS Oilfield Services telah memenangkan tender kontrak pengerjaan well testing dari Total E&P Indonesie senilai 18 juta dolar AS . Kontrak ini akan berlangsung selama lima tahun. "Kami cukup berbangga karena berhasil memenangkan tender kontrak ini ditengah persaiangan bisnis industri jasa migas di tanah air yang semakin ketat," ujarnya. Pembiayaan pembangunan kapal Well Testing Barge ini, menurut Islam Kamaruddin Djafar, sepenuhnya didanai oleh keuangan perusahaan sendiri. Tidak ada sumber pembiayaan dari pinjaman. Terlebih lagi investasi pembangunan kapal ini memiliki prospek yang cukup bagus diwaktu mendatang, bukan sebatas untuk mengerjakan order proyek yang ada saat ini. Bahkan saat harga minyak dunia terus meningkat seperti saat ini kapal semacam ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan migas. Well Testing Barge merupakan barge (tongkang) yang berfungsi menyediakan peralatan dan ahli teknik untuk melakukan pekerjaan pengujian terhadap sumur minyak dan gas. Pekerjaan itu bertujuan memantau tingkat produktivitas sumur setelah pekerjaan komplesi untuk sumur baru atau setelah kerja ulang untuk sumur lama.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007