Vientiane, Laos (ANTARA News) - Kalangan pelaku usaha Republik Indonesia diharapkan jangan sampai ketinggalan dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk menggarap pasar Laos yang terletak di jantung kawasan Indochina.

"Saat melapor ke Jakarta, saya selalu mengatakan agar Indonesia jangan lupa dengan di sini (Laos)," kata Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Laos, Wishnu Krisnamurthi setelah pembukaan Pameran UKM di Vientiane Center, Laos, Sabtu.

Wishnu Krisnamurthi mengingatkan bahwa kawasan Indochina telah diam-diam terus menggeliat dengan bentuk kerja sama CLMVT, yang merupakan akronim dari negara-negara Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam dan Thailand.

Kerja sama dalam kerangka CLMVT tersebut juga telah dilakukan dengan sejumlah negara besar seperti China, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat.

Ia juga mengingatkan bahwa sejumlah negara ASEAN lainnya dinilai telah lebih aktif untuk menggarap perekonomian Laos, seperti Singapura di bidang pendidikan-vokasional dan juga negeri jiran Malaysia.

Malaysia, lanjutnya, telah aktif di zona ekonomi khusus di Provinsi Savannakhet yang terletak di Laos selatan.

"Kawasan perekonomian di Savannakhet adalah `special economic zone` paling maju," papar Wishnu.

Menurut dia, sebenarnya produk dari Indonesia seperti sejumlah produk makanan banyak yang ada di Laos, tetapi produk-produk itu merupakan hasil ekspor ke Thailand yang kemudian diimpor oleh Laos.

Selain itu, ujar dia, ada pula jaringan bioskop di Laos yang salah satu pemegang sahamnya adalah pengusaha dari Indonesia, tetapi itu juga merupakan kerja sama dengan pengusaha Thailand dengan perusahaan berbendera Laos.

Karena itu pula, ia mengajak tidak hanya pengusaha tetapi juga berbagai pihak pemerintahan daerah di Indonesia untuk bisa datang dan berinvestasi di Laos.

Sebagaimana diwartakan, jaringan rel kereta api yang menghubungkan China dengan Laos diperkirakan mulai beroperasi pada Desember 2021.

Proyek jalur KA sepanjang 414 kilometer dari Boten, kota kecil di Laos yang berbatasan dengan Provinsi Yunnan, China, yang akan tersambung hingga Vientiane, Ibu Kota Laos, sampai saat ini masih dalam pengerjaan.

Menurut rencana, jalur KA China-Laos itu akan diperpanjang hingga ke selatan menuju Ibu Kota Thailand di Bangkok, demikian laporan People`s Daily, 22 November 2017.

Proyek tersebut bagian dari Trans-Asian Railway, salah satu proyek yang didisain untuk mengintegrasikan jaringan kereta api China melintasi wilayah Eropa dan Asia.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018