Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan tidak menyerap dana dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN), yang berlangsung pada Selasa dengan penawaran yang masuk mencapai Rp7,18 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyatakan terdapat tiga hal yang menyebabkan lelang kali ini tidak memenangkan penawaran yang masuk.

Pertama, karena mempertimbangkan kondisi realisasi penerbitan surat berharga negara neto yang sudah mencapai 45 persen hingga awal Mei 2018.

Kedua, karena posisi kas pemerintah dalam kondisi yang aman.

Ketiga, karena imbal hasil yang disampaikan investor relatif di luar kewajaran yang dapat diterima.

Dengan kondisi tersebut, maka pemerintah memutuskan tidak menerima semua penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang.

Lelang lima seri SUN tersebut adalah SPN12180809 dengan penawaran masuk sebesar Rp2,2 triliun serta imbal hasil terendah masuk 5,05 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 5,55 persen.

Kemudian SPN12190510 dengan penawaran masuk sebesar Rp2,3 triliun serta imbal hasil terendah masuk 6 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 7 persen.

Seri FR0063 dengan penawaran masuk Rp2,06 triliun serta imbal hasil terendah masuk 6,8 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 7,7 persen.

FR0065 dengan penawaran masuk Rp0,2 triliun serta imbal hasil terendah masuk 7,43 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 7,6 persen.

Terakhir, FR0075 dengan penawaran masuk Rp0,41 triliun serta imbal hasil terendah masuk 7,7 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 7,95 persen.

Sebelumnya, pemerintah dalam lelang lima SUN pada Selasa (24/4) juga hanya menyerap dana sebesar Rp6,5 triliun dengan penawaran yang masuk sebesar Rp17 triliun.

Dalam kedua lelang rutin pada Selasa (24/4) maupun Selasa (8/5), pemerintah sama-sama menetapkan target indikatif sebesar Rp17 triliun.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018