Masamba (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) akan mengucurkan bantuan dalam bentuk pinjaman lunak senilai Rp100 miliar kepada para petani kakao di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bantuan itu, kata Bupati Luwu Utara (Lutra), Mufty Lutfi, pada pertemuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kamis, akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas kakao, serta memberantas hama Penggerek Buah Kakao (PBK) yang menyerang ribuan hektare areal perkebunan kakao rakyat di Luwu Utara. "Nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Luwu Utara dengan Bank Indonesia mengenai penyaluran bantuan itu sudah ditadatangani di Jakarta pekan lalu," kata Mufty pada acara yang dihadiri Wagub Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, tersebut. Ia belum merinci mengenai besarnya kredit untuk setiap petani serta bunga yang akan dikenakan, kecuali menyebutkan bahwa bantuan itu sangat lunak dan akan disalurkan melalui kelompok tani kakao atau Badan Permusyaratan Desa (BPD). Pemkab Lutra, katanya, telah meminta kepada BPD untuk mendata petani kakao yang membutuhkan kredit tersebut. Menurut Mufty, daerahnya saat ini memiliki sekitar 55.000 hektare areal perkebunan kakao, namun ada 15.000 hektare yang tidak bisa berproduksi secara normal akibat serangan hama PBK. "Kita berharap, dana dari Bank Indonesia ini akan membantu pemberantasan hama PBK dan kegiatan lain dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman," ujarnya. Wagub Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada pertemuan tersebut berharap agar dana dari BI tersebut benar-benar sampai ke tangan petani untuk meningkatkan produksi kakao. Menurut Syahrul, Sulsel telah kehilangan devisa sekitar 200 juta Dolar AS karena turunnya ekspor kakao dalam beberapa tahun terakhir yang antara lain disebabkan serangan hama PBK yang mengakibatkan produksi kakao jatuh. Menurut catatan Askindo Sulsel, produktivitas kakao saat ini rata-rata hanya 700 kg/hektare dan bisa ditingkatkan tiga kali lipat bila pemerintah serius membantu mengarahkan petani dalam sistim budidaya intensif serta pemberantasan hama PBK yang menjadi momok petani kakao selama ini. Dalam kunjungan kerja tiga hari ke daerah Luwu Raya, Syahrul Yasin Limpo yang juga calon gubernur yang diusung koalisi PAN, PDK, PDIP dan PDS itu bertemu tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dalam rangka sosialisasi sebagai calon gubernur yang akan maju dalam Pilkada Sulsel 5 November 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007