Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan penerbitan obligasi berdenominasi valuta asing (valas) akan dilakukan menunggu waktu yang tepat.

"Penerbitan obligasi valas harus mencari waktu yang tepat, dimana pasar itu stabil," kata Suahasil di Jakarta, Selasa.

Suahasil mengatakan kondisi pasar finansial yang saat ini masih bergejolak dan penuh ketidakpastian membuat pemerintah belum berencana untuk menjual surat utang valas dalam waktu dekat.

"Memang kita harus hindari dalam periode yang volatilitasnya tinggi. Kenapa? Karena biasanya investor lebih wait and see. Kalau dia wait and see biasanya dia lebih berhati-hati dan dampaknya nanti ke harga," ujarnya.

Suahasil menambahkan hal yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan menjaga kondisi perekonomian tetap stabil dalam menghadapi respons pasar keuangan terhadap membaiknya situasi di AS.

Meski demikian ia mengatakan belum ada perubahan jadwal penerbitan obligasi valas rutin, seperti Samurai Bonds atau surat utang berdenominasi Yen yang biasanya diterbitkan pada akhir Semester I.

"Samurai Bonds dalam proses, biasanya perlu waktu," kata Suahasil.

Sebelumnya, pemerintah sudah menjual surat utang berdenominasi dolar AS sebesar 1 miliar serta berdenominasi Euro senilai 1 miliar untuk pembiayaan APBN pada pertengahan April 2018.

Pemerintah juga sudah menyerap dana senilai 3 miliar dolar AS dari penerbitan obligasi syariah berdenominasi dolar AS atau Sukuk Global pada akhir Februari 2018.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018