Magelang (ANTARA News) - Rumah duka korban kerusuhan di Markas Komando Brimob Mangga Dua, Depok, Jawa Barat, Briptu Fandi Setya Nugroho di Kota Magelang, Jawa Tengah, menggelar doa bersama dan tahlil yang diikuti warga setempat.

Tenda dan puluhan kursi telah ditata di depan rumah duka keluarga orang tua Briptu Fandi di Jalan Duku II Perum Korpri, Kampung Ngembik, Kelurahan Kramat Selatan, Kota Magelang, Rabu malam.

Warga sekitar dan juga sanak keluarga korban silih berganti datang di rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa. Ayah almarhum Fandi, Rumpoko menyalami para pelayat yang datang.

Sedangkan ibu Fandi, AKBP Jumiyati, sejak Rabu siang sudah menuju rumah duka di Bekasi yang selama ini sebagai tempat tinggal Fandi bersama istri dan anaknya.

Rumpoko mengatakan Fandi merupakan anak kedua dari dua saudara. Fandi menjadi anggota Polri sejak 2012 dan dinas pertama di Markas Komando Brimob Mangga Dua, Depok, Jawa Barat.

Ia mengaku belum mengetahui secara persis kronologis meninggalnya Fandi dalam insiden kerusuhan yang melibatkan sejumlah tahanan teroris di Mako Brimob Depok.

Baca juga: Sistem keamanan rutan Mako Brimob disarankan ditata ulang

Baca juga: Polri: Napi teroris ingin bertemu Aman Abdurrahman


Jenazah almarhum Fandi rencananya akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Kota Magelang, yakni di Pemakaman Umum Kuncen, Kota Magelang.

Fandi menjadi satu dari lima korban tewas pihak kepolisian dalam insiden kerusuhan di Markas Komando Brimob Mangga Dua, Depok.

Korban lainnya adalah Bripka Denny Setiadi warga Jalan Kramat 3E nomor 46 RT 08/RW 010 Lubang Buaya Cipayung Jakarta Timur, Ipda Ros Puji warga Perumahan Bukit Waringin Blok K4 nomor 3 RT 07/RW 05 Tajur Halang Kabupaten Bogor.

Selanjutnya Syukron Fadli warga Kompleks TNI AD 3 RT 004/RW 006 Cakung Barat, Cakung, dan Wahyu Catur, warga Kamulyan RT 002/RW 002, Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Tangisan warnai pemakaman Aipda Denny Setiadi

Baca juga: Tangis sang istri pecah menyambut jenazah Briptu Fandi

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018