Pangkalpinang (ANTARA News) - Potensi minyak di bagian selatan Pulau Bangka, yaitu ladang minyak Widuri, sejak beberapa waktu lalu sudah digarap investor minyak dari China CNNOX. Kepala Subdinas Sumber Daya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wawan Hernawam, Kamis, menyatakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sudah dilaksanakan, namun hingga kini pihaknya belum pernah mendapatkan laporan aktivitas perusahaan tersebut di sumur Widuri. "Investor tidak melaporkan ke pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Kalaupun laporan itu ada paling ke departemen dan kita mendapatkan akses dari organisasi forum komunikasi daerah penghasil minyak (FKDPM)," ujarnya. Melalui organisasi FKDPM, anggota yang tergabung termasuk Bangka Belitung sangat berkeinginan agar mereka diberi akses langsung mengetahui kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi serta pemasaran minyak. Kalau sekarang, anggota FKDPM hanya mendapat akses ke departemen. Perhitungan dari departemen juga dinilainya kurang transparan hingga merugikan daerah penghasil. Dari hasil penggarapan minyak di wilayah Bangka Belitung itu, pemerintah daerah tahun 2006 mendapatkan dana bagi hasil migas sebesar Rp41,24 milyar, dengan rincian propinsi penghasil mendapat 13 persen dan kabupaten 3,925 persen. Pihaknya berharap agar investor mau melaporkan aktivitas produksi serta cadangan yang ada. Jangan sampai dengan dalih berlindung dibalik kepentingan bisnis, daerah tidak tahu sama sekali kegiatan yang dilakukan. Cadangan minyak di daerah berjulukan `serumpun sebalai` itu diperkirakan masih ada, namun belum diketahui dititik mana serta potensi kandungan minyak yang dimilikinya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007