Jayapura (ANTARA News) - Kerangka jenazah para korban kecelakaan helikopter jenis S-58T Twin Pack, helikopter latih milik TNI AU yang jatuh pada 2005 lalu, Jumat sekira pukul 12.00 WIT tiba di hangar Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU di Sentani, Jayapura, Papua. Setelah pesawatnya jatuh dan dinyatakan hilang sejak 2005, para awak helikopter yang sudah menjadi kerangka itu dievakuasi dengan menggunakan helikopter Superpuma 3211 oleh tim yang dipimpin Komandan Skadron VI Kolonel Penerbang Ecing, demikian wartawan ANTARA News melaporkan dari Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura. Kerangka para awak heli bernomor registrasi H-3451 yang ditemukan bersama bangkai pesawatnya oleh penduduk Sentani itu adalah jenazah pilot Kapten Pnb. Beuceu Ishak, Ko-Pilot Letnan Pnb. Satria Utama dan dua awak masing-masing Serma Hariyadi dan Serka Purnomo. Tim evakuasi berhasil membawa kerangka jenazah para korban dari lokasi jatuhnya pesawat dengan berjalan kaki selama tiga jam, untuk kembali menjangkau helikopter Puma yang digunakan dalam misi evakuasi itu yang didaratkan di Lereh, Kabupaten Keerom. Pada saat ini, di hanggar Lanud TNI AU Sentani, petugas sedang merapihkan kerangka para korban untuk disemayamkan ke dalam peti jenazah. Menurut rencana, kerangka jenazah para korban jatuhnya helikopter Twin Pack AU itu akan diterbangkan ke daerah asal mereka masing-masing. Ketika kerangka jenazah para korban tiba di hanggar Lanud TNI AU Sentani, tidak terlihat keluarga korban. Keluarga para korban dilaporkan menunggu di Jakarta. Helikopter S-58T beregistrasi H-3451 itu jatuh saat melakukan latihan rutin di sekitar Lanud Sentani, Papua 12 Oktober 2005 lalu.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007