Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mendukung aparat keamanan untuk mengusut tuntas peristiwa pengeboman di tiga gereja di Kota Pahlawan, Minggu.

"Kami mendukung aparat keamanan untuk mengusut tuntas peristiwa ini, menangkap pelaku dan jaringannya serta memprosesnya dengan hukuman seberat-beratnya," kata Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibin Zuhri kepada Antara di Surabaya.

Menurut dia, pihaknya berduka mendalam atas jatuhnya korban warga Kota Surabaya pada Minggu pagi ini oleh aksi teror di tiga gereja. Adapun tiga gereja tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel, GKI Diponegoro dan GPPS Sawahan Arjuna.

"Kami mengecam keras aksi tersebut, dari kelompok atau pihak manapun pelakunya. Karena ini adalah kebiadaban dan jelas anti kemanusiaan," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta semua warga Kota Pahlawan untuk tetap waspada atas kejadian ini. Selain itu, kata dia, harus mempererat persatuan di antara semua elemen bangsa untuk melawan teroris.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan ada empat orang tewas dalam peristiwa itu. "Kami lihat terjadi upaya bunuh diri yang sudah diidentifikasi satu orang meninggal dunia," kata Barung.

Barung mangatakan selain pelaku bom bunuh diri meninggal dunia di TKP, satu orang meninggal dunia di rumah sakit. "Ada 33 korban luka-luka yang saat ini dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya dari anggota kepolisian yang tengah berjaga dan selebihnya masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Ledakan di Gereja Pantekosta Surabaya diduga dari bom mobil

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2018