Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengirimkan tim reaksi cepat ke Surabaya menyusula peristiwa ledakan bom di tiga gereja.

"Tim ini kami berangkatkan hari ini juga mengingat pastinya para korban membutuhkan pertolongan pertama setelah peristiwa menimpanya", ujar Wakil Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo melalui keterangan tertulis di Jakarta Minggu.

Hasto mengatakan tim reaksi cepat itu akan memverifikasi jumlah dan kondisi korban termasuk memberikan pertolongan darurat.

Hasto menuturkan tim reaksi cepat akan segera mendatangi korban dan keluarga korban guna menyampaikan kemungkinan adanya layanan yang diperlukan sepertu rehabilitasi medis dan psikologis.

"Rehabilitasi medis dan psikologis penting agar trauma korban setidaknya bisa ditangani dengan cepat," jelas Hasto.

Selain rehabilitasi pasca menjadi korban, tentunya rehabilitasi medis dan psikologis jangka panjang akan tetap diberikan karena pengalaman LPSK menangani korban terorisme, rehabilitasi medis dan psikologis bagi korban tidak bisa hanya sesaat, melainkan berkelanjutan hingga trauma bisa ditekan.

Hasto menyatakan LPSK juga akan berkoordinasi dengan rumah sakit dan aparat kepolisian untuk pendampingan proses peradilan termasuk upaya mendapatkan kompesasi negara bagi korban.

Sebelumnya, serangan bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bernoda, GPPS Arjuno, dan GKI Ngagel Surabaya pada Minggu pagi.

Pihak kepolisian menyebutkan sementara korban meninggal dunia sebanyak enam orang dan 35 orang terluka.
 

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018