Surabaya (ANTARA News) - Sekitar empat warga korban peledakan bom di Gereja Santa Maria Ngagel Madya, dioperasi di RS Bedah Surabaya (RSBS), di Jalan Manyar, Surabaya, Minggu. "Ada delapan korban yang dirawat di sini, empat korban di antaranya menjalani operasi hari ini," kata Dirut RS Bedah Surabaya, Priyanto Suasono, kepada wartawan, di Surabaya.

Menurut dia, empat korban yang menjalani operasi tersebut mengalami banyak luka akibat serpihan logam dan juga pendarahan di organ dalam, sedangkan empat korban lain dirawat intensif. "Sekarang masih dilakukan diidentifikasi lebih lanjut," ujarnya.

Ia mengatakan, delapan korban tersebut saat ini kondisinya mulai stabil, hanya saja masih perlu penanganan lebih lanjut dari pihak dokter setempat. "Masih dilakukan pembersihan dari benda-benda asing. Kami terus observasi," katanya.

Sebelumnya, RS Bedah Surabaya merawat 16 korban ledakan bom di Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel, satu orang di antaranya meninggal dunia atas nama Vinsencius Evan umur 11 tahun, warga Barata Surabaya. Dari 16 korban itu sekitar delapan orang dirawat di RS Bedah yakni Dia Linawati (69 tahun), Warsinto (64), Desmonda (20), Teddy (65), Wenny (47), Fransiska (60), Nathel (8), Sidiq (65).

Sedangkan tujuh korban lain, yakni Ahmad dirujuk ke RSUD Soetomo, Junaedi dan Ari Setiawan (polisi) dirujuk ke RS Bayangkara, Mulyono ke RSAL, Megasari ke RS Siloam, serta Sutanto dan Evelyn ke RS Premier.

Diketahui ada tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 11 orang dan 41 orang terluka.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018