Jakarta (ANTARA News) - Penjagaan di pintu masuk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, diperketat menyusul ledakan bom di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin pagi.

Berdasarkan pantauan Antara di gedung KPK, Jakarta, Senin, penjagaan sudah dilakukan di luar pintu masuk gedung KPK.

Terdapat tiga petugas yang berjaga masing-masing dua laki-laki dan satu perempuan.

Selain itu, petugas juga dilengkapi alat hand held metal detector dan sebuah meja untuk memeriksa bawaan pengunjung gedung KPK.

"Harus diperiksa untuk tas mulai dari sini, tasnya dibuka mulai dari sini," kata salah satu petugas perempuan.

Selain itu, kata dia, jika pengunjung menggunakan jaket juga harus dibuka.

Ia menyatakan bahwa penjagaan yang mulai dilakukan hari ini atas instruksi langsung dari Kepala Bagian Pengamanan.

Sebelumnya selama ini, pengamanan berada di depan pintu masuk lobi gedung KPK, dengan mengharuskan setiap pengunjung melewati mesin x-ray terlebih dahulu.

"Ya intinya sih kami lebih antisipasi karena terjadi banyak kejadian kan. Jadi, kami antisipasi dari awal, titik awal kan di sini," kata salah satu petugas laki-laki.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis memerintahkan seluruh anggota di wilayah hukum Polda Metro Jaya siaga satu terkait ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

"Keamanan status kesiapsiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status siaga satu," kata Irjen Polisi Idham Azis di Jakarta, Minggu (13/5).

Idham menerbitkan Surat Telegram Rahasia (STR) Nomor : STR/817/V/PAM.3.3./2018 tertanggal 13 Mei 2018 mengenai perintah kesiapsiagaan personel jajaran Polda Metro Jaya.

Ia menyatakan mencermati ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya maka jajaran Polda Metro Jaya diperintahkan siaga satu.

Perintah itu, menurut Idham, guna menciptakan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Baca juga: Kapolda Metro perintah anggota siaga satu

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018