New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor terus mempertimbangkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 54,95 poin atau 0,22 persen, menjadi ditutup di 24.713,98 poin. Indeks S&P 500 berkurang 2,33 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir di 2.720,13 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 15,82 poin atau 0,21 persen, menjadi 7.382,47 poin.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan, naik lebih dari 3,1 persen pada Kamis (17/5), pertama kalinya sejak 2011, sementara imbal hasil surat utang pemerintah bertenor dua tahun melayang di sekitar tingkat tertingginya dalam satu dekade.

Imbal hasil, sebuah barometer untuk suku bunga hipotek atau kredit pemilikan rumah dan instrumen keuangan lainnya, telah melonjak baru-baru ini di tengah kekhawatiran pasar atas meningkatnya inflasi, yang memicu spekulasi investor untuk kenaikan suku bunga lebih banyak tahun ini.

Probabilitas bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuannya untuk keempat kalinya tahun ini, naik ke rekor 51,9 persen pada Kamis (17/5), menurut alat FedWatch Chicago Mercantile Exchange.

Dalam berita perusahaan, perusahaan multinasional AS Cisco Systems, Inc. melaporkan penjualan yang lebih lemah dari perkiraan untuk bisnis jasa-jasa utamanya pada Rabu (16/5) setelah penutupan pasar. Saham perusahaan berakhir 3,76 persen lebih rendah pada Kamis (17/5), menjadi pemain terburuk di Dow, demikian Xinhua.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018